Graha Pariwisata yang akan dijadikan objek wisata di Kabupaten Bekasi. (hem)
Tata Saputra.SI.P
KOMISI II DPRD Kabupaten Bekasi mendesak Dinas Pariwisata melakukan berbagai terobosan untuk mengembangkan sektor wisata. Sebab, sebagai daerah industri terbesar di Asia Tenggara dan berbatasan langsung dengan ibu kota Jakarta, Pariwisata di daerah ini bagai tertidur, padahal banyak potensinya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Tata Saputra.S.IP mengatakan, salah satu yang bisa dikembangkan adalah Hutan Mangrove Muara Gembong. Hutan mangrove Muara Gembong dengan panjang sekitar 17 km, indah dan alami. Dengan pohon bakaunya yang besar, sekalipun sebagian sudah rusak dan perlu dibenahi.
Banyak wisata ke sana, hanya saja karena belum dikelola dengan baik, sehingga tidak banyak yang tahu tentang destinasi ini. Apalagi akses jalannya yang memang belum baik. Jika dikelola, maka akan banyak yang berwisata ke hutan mangrove ini.
Tata akan mendorong agar Muara Gembong sebagai potensi wisata yang belum tergali, segera dibangun hingga menjadi objek yang cukup menarik. Pemerintah Daerah harus serius melakukan pembangunan objek wisata itu. Bagaimana pun, daerah dengan penduduk lebih 3 juta ini, harusnya sudah punya objek wisata yang membanggakan.
Dikatakan, ketika berkunjung ke daerah wisata hutan mangrove Kulon Progo, cukup mempesona. Padahal, Muara Gembong sebenarnya jauh lebih baik, makanya secepatnya harus ditata, sehingga menjadi objek wisata yang membanggakan daerah ini.
Dinas Pariwisata harus melakukan berbagai terobosan, sehingga Destinasi Hutan Mangrove Kulon Progo bisa sebagai contoh yang mampu menarik minat wisatawan. Karena ditata dengan baik, sehingga sangat disenangi pengunjung.
Pemda Kabupaten Bekasi pasti mampu membiayai agar Hutan Mangrove Muara Gembong seperti Kulon Progo. “Saya sudah berkunjung ke sana, dan menyaksikan betapa indahnya hutan mangrove Kulon Progo. Banyak pengunjung yang datang ke sana, padahal Hutan Mangrove Muara Gembong tidak kalah indahnya,” katanya.
Hutan bakau di pantai Muara Gembong, pasti menarik wisatawan asal dikelola dengan baik. Apalagi, Kabupaten Bekasi sebagai daerah industri terbesar di Indonesia, sehingga destinasi itu nantinya akan menjadi tujuan.
DPRD pasti mendukung kalau ada terobosan dari Dinas Pariwisata. Tidak lagi harus berwisata ke pantai Pakis Jaya, Kabupaten Karawang yang berbatasan dengan Kabupaten Bekasi. “Kita akan dorong, sehingga terwujud objek wisata di Kabupaten Bekasi yang leih baik,” katanya.
Tata menambahkan, Kabupaten Bekasi memiliki sejumlah lokasi wisata yang belum dikembangkan. Padahal, sektor ini sebenarnya akan menjadi penghasil bagi daerah, di samping pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab, dengan hadirnya objek wisata, dipastikan akan muncul usaha kuliner. Selain Muara Gembong, Situ Cibereum di sekitar Perumahan Grand Wisata Tambun, bisa dikembangkan.
Situ Cibereum itu, selain luasnya lebih dari 22 hektar dengan akses jalan yang cukup baik, sehingga pantas menjadi tujuan wisata di masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Encep S Jaya mengatakan, sejak dilantik sekitar sebulan lebih, bertekad akan mengembangkan wisata yang belum tergali selama ini. Misalnya, menghidupkan Graha Wisata, gedung bertingkat di samping Kantor Dinas Pariwisata. Gedung itu seperti mubazir, sehingga harus segera ditata, misalnya dengan membuat tempat pameran semua industri produk UKM, dan produksi pabrik kawasan industri dan tempat makanan.
Di Graha Wisata ini nantinya akan dibuat pertunjukan rakyat dan menjadikan tempat ini sebagai Centre. “Saya bercita-cita, Kabupaten Bekasi kelak memiliki objek wisata yang lebih besar dari Singapura. Menjadi magnet bagi wisata hingga ketagihan ke sejumlah destinasi di daerah ini.
Sehingga jadi wisata besar. Sektor perhotelan akan bangkit, RM pun tumbuh, demikian juga kuliner. Muara Gembong yang memiliki keindahan, menurut Encep, ternyata banyak investor yang mengincernya. “Saya sudah mengadakan komunikasi dengan sejumlah investor, ternyata mereka sangat tertarik. Karena Hutan Mangrove jadi magnet, makanya dalam waktu dekat diharapkan bisa dikembangkan,” katanya.
Dikatakan, akan berupaya menarik investor untuk membangun wisata di pantai Muara Gembong. Apalagi dengan adanya pembangunan jalan tol Cibitung-Tanjung Priok, akan memudahkan transportasi di masa mendatang.
Selain Muara Gembong, ada 5 Situ yang sudah diteliti. Salah satunya Situ Cibereum. Dengan air yang tak pernah kering, akses ke sana juga cukup baik. Kalau dari jalan tol Jakarta Cikampek, keluar dari pintu tol Gran Wisata. “Yang jelas, mimpi saya, sejumlah titik akan dikembangkan menjadi Destinasi Wisata di daerah lumbung padi Jawa Barat ini. Saya akan segera menindaklanjutinya, sehingga Pariwisata yang selama ini terkesan tidur, akan segera dibangkitkan,” katanya. (advertorial)
Komentar