BeTimes.id-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi terus mencetak Wirausaha Baru (WUB) melalui berbagai pelatihan sesuai dengan usaha yang diminati. Anak-anak muda lulusan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, menjadi prioritas utama.
Setiap tahunnya sedikitnya 500 calon WUB akan dihasilkan. Sedangkan jenis usaha, disesuaikan dengan usaha yang bisa dikembangkan. Calon pengusaha itu, lebih dulu mengikuti pelatihan, kata Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi Peno Suyatno.
Program ini sesuai dengan visi dan misi Bupati periode lima tahun. Targetnya 5.000 WUB, dan Dinas Perindustrian kebagian 2.500 WUB yang menjadi targetnya. Ini bertujuan untuk menggairahkan perekonomian dan mengurangi angka pengangguran.
Anak-anak muda yang merupakan lulusan SLTA, tapi tidak lagi melanjutkan pendidikannya, sehingga mereka kelak bisa mengembangkan usahanya. Melalui pelatihan sesuai dengan bidan usahanya, diharapkan mereka bisa langsung membuka usaha yang dimulai dari skala kecil dan diharapkan terus berkembang di masa mendatang. Mereka dilatih di berbagai daerah di mana ada usaha kecil dan berkembang yang bisa dikembangkan di Kabupaten Bekasi.
Biaya pelatihan ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Misalnya, dalam industri kecil berbasis logam, mesin, elektronik dan lainnya yang bisa dikerjasamakan dengan para pengusaha kawasan dan zona industri. Sebab, di daerah ini ribuan perusahaan besar dengan berbagai produksi yang diharapkan ikut berperan membantu usaha kecil, sehingga bisa bangkit. Sebab, untuk bersaing, tanpa bantuan pihak lain, tak mungkin bisa berkembang. Tapi perlu ditopang pihak lain, terutama pengusaha besar. “Kita akan kondisikan agar para pengusaha besar bisa membantu usaha kecil di daerah ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Industri Logam Mesin dan Otomotif (ILMO) Agus Priyo mengatakan, target hingga tahun 2022 di Dinas Perindustrian sebanyak 2.500 WUB, sehingga setiap tahun 500 di semua Seksi dan Bidang.
Maka, sesuai dengan Bidang dan Seksi terus melakukan pelatihan agar program sesuai rencana. Bagaimana menciptakan WUB, dengan kerjasama dengan berbagai pihak. Termasuk daerah tujuan pelatihan sesuai dengan keinginan. Sebab, pelatihan harus dilakukan ke daerah lain yang sedang berkembang usaha yang diinginkan. Seperti pengembangan logam di Cipogo, Boyolali, Jawa Tengah. Di sana ada 80 usaha di satu komplek di satu Desa yang sudah turun temurun . Mereka dilatih mulai materi teori dari instruktur dengan harga bahan baku hingga sasaran pemasarannya. Di sana telah mengikuti pelatihan sebanyak 60 orang dan setelah selesai barulah dimulai usahanya di daerah ini. Nanti secara bertahap akan dilakukan pemantauan, sehingga bisa terus berkembang.
Dikatakan, pelatihan di sana terus berlanjut dari tahun ke tahun sesuai perkembangan. Mulai seleksi 2018 dan dilanjutkan pengirimana agar bisa punya usaha sendiri.
Pihaknya juga, melakukan pelatihan selain logam, elektronik, mesin dan lainnya. Dulu, usaha kerajinan logam di Setu, sangat dikenal. Namun sekarang mulai lesu, sehingga perlu dikembangkan lagi, sehingga bisa bangkit. Persaingan dengan produksi dari luar daerah. Tentu harus diantisipasi dengan berbagai inovasi. Seperti usaha sejenis yang tetap eksis di Jepara . Logan mesin, otomotif di Bogor. Tempat usasa yang tetap eksis inilah menjadi tujuan pelatihan. Sedangkan reverasi dinamo seperti di Kampung Dinamo Surabaya dan kerajinan tembaga di Boyolali.(hem)
Komentar