BeTimes,id-Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan empat desa sebagai desa tangguh bencana (Destana) tahun 2020. Dan akan terus dilanjutkan dengan mengembangkan dan membentuk Destana, agar masyarakat sadar akan bencana hingga memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi, serta siap menghadapi potensi ancaman bencana.
Ke empat desa tersebut adalah Desa Bojongamangu, Kecamatan Bojongamangu, Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cikarang Utara, serta Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, kata
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Muhammad Said usai melihat langsung kesiapan Desa Bojongamngu, Jumat (23/07).
Dikatakan pembentukan Desatana tersebut sebagai upaya meminimalisir dampak bencana yag terjadi di daerah atau desa yang memang rawan bencana seperti banjir dan longsor.
“Mudah-mudahan masyarakat akan semakin terbiasa, mandiri dalam menghadapi bencana khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan. Dan yang tidak kalah penting mereka harus mampu memulihkan diri dengan segera dari segala dampak bencana,” tambahnya.
Ia berharap ke depan semua desa dan kelurahan khususnya yang rawan bencana akan dibentuk Desatana dan dijadikan sebagai perpanjangan tangan BPBD Kabupaten Bekasi di tingkat desa atau kelurahan dalam penanganan bencana.
“Selain pembentukan lembaganya, juga akan kita programkan kemampuan personel dalam menangani bencana dan kelengkapan sarana prasarana sesuai kondisi kebencanaan pada desa atau kelurahan yang bersangkutan,” katanya.
Sebelumnya 8 Desa Tangguh Bencana itu telah dibentuk di tahun 2017 di antaranya Desa Ridogalih Kecamatan Cibarusah, Desa Karangasih Kecamatan Cikarang Utara, Desa Pantai Bakti Kecamatan Muaragembong, dan Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan.
Sedangkan tahun 2019, telah dibentuk Destana di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat; Desa Sukadaya, Kecamatan Sukawangi; Desa Pantai Harapan Jaya dan Desa Pantai Sederhana di Kecamatan Muaragembong. (*/hem)
Komentar