Pemkab Bekasi Apresiasi  Launching Grab Bike Protect

Peristiwa594 Dilihat

BeTimes.id- Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Asda II) Peemrintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi Entah Ismanto, membuka acara launching Grab Bike Protect di Plaza Pemkab Bekasi, di Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kamis (30/7).

Pemkab Bekasi mendukung penuh langkah yang dilakukan Grab Kabupaten Bekasi dalam melaunching inovasi fitur layanan Grab Bike Protect dalam kondisi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal.

Dalam sambutannya, Entah Ismanto mengapresiasi inovasi yang dilakukan  perusahaan tersebut. “Dengan inovasi yang merupakan  program Grab Protect  telah membantu  perekonomian warga yang terimbas pandemi Covid-19,” ujarnya.

Ditambahkan, dengan dibukanya Grab Bike Protect,  ia berharap agar selalu mengutamakan kesehatan dalam memberikan keamanan bagi para penumpang agar terhindar dari penularan Covid-19.

“Saya ucapkan selamat berjuang  untuk mitra Grab, semoga bisa kembali menafkahi keluarga. Tidak lupa kesejahteraan tetap kita kedepankan serta kesehatan tetap menjadi prioritas,” ucapnya.

Sementara itu, Head of Supply Operations Grab Indonesia Windu Winarto mengatakan, tujuan peluncuran layanan baru tersebut,  untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 dan meningkatkan keamanan dan kebersihan yang  bisa dinikmati masyarakat daerah ini.

Dikatakan, Grab Bike Protect ini  salah satu layanan yang dihadirkan dalam situasi pandemi Covid-19 yang  dilengkapi  partisi untuk mencegah penyebaran virus dari driver ke penumpang atau sebaliknya.

“Baik driver maupun konsumen Grab Bike, wajib memberikan pernyataan sehat secara online. Selain itu penggunaan APD dan partisi plastik wajib diterapkan,” tuturnya.

Windu  menjelaskan beberapa fitur proteksi yang diberikan Grab Bike Protect, yakni pengecekan suhu pengemudi secara rutin, baik mitra maupun konsumen wajib melengkapi pernyataan online kesehatan serta kebersihan sebelum menggunakan Grab Bike.

“Jadi mereka setiap hari harus menyatakan  diri mereka sehat, apabila  mereka dirasakan tidak enak badan, atau demam disarankan untuk tidak beroperasi,” ucapnya.

Pengemudi menggunakan perangkat APD,  berupa sarung tangan, masker, hand sanitizer, dan hair net. Jika pelanggan tidak mau memakai masker dan driver membatalkan order tidak akan ada penalti. Sehingga, setiap penumpang ingin naik dan turun harus selalu dibersihkan ,  rutin dilakukan disenfeksi kendaraan.

“Diharapkan  inovasi seperti itu ke depannya bisa meningkatkan kesejahteraan hidup yang layak dan  menyediakan layanan yang higienis  yang aman bagi penumpang serta mendukung langkah-langkah Pemerintah,” tandasnya. (hms/hem)

Komentar