Rahmat Atong
BeTimes- Gedung Juang 45 Tambun dulu dikenal dengan nama Gedung Tinggi sebagai tempat pertahanan para pejuang kemerdekaan.Menjadi tempat perundingan pertukaran tawanan antara Belanda dengan pejuang kemerdekaan Indonesia.Sehingga, gedung ini harus tetap dilestarikan sebaga gedung bersejarah.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi pun terus mempertahankan gedung yang menjadi peninggalan sejarah tersebut. Makanya, untuk melestarikan bangunan itu, pembenahan dilakukan dengan menggelontorkan anggaran dari APBD Kabupaten Bekasi. Tahun ini, Rp36 miliar dikucurkan dan saat ini dalam tahap pengerjaan.
Revitalisasi gedung juang sebagai upaya melestarikan warisan budaya Kabupaten Bekasi dan keinginan memiliki ikon atau kebanggaan daerah ini. Kepala Dinas Budaya, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bekasi Rahmat Atong ketika mendampingi Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja meninjau progres revitalisasi Gedung Juang 45 menjadi museum sejarah, di Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan, Kamis (13/08).
Dalam moment Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-70 dan HUT RI ke-75, Gedung Juang 45 mengingatkan perjuangan merebut kemerdekaan. Sehingga, gedung ini harus tetap dijaga dan dipertahankan tanpa merobah bentuk. Revitalisasi ini untuk melestarikan warisan budaya Kabupaten Bekasi.
Dikatakan, para tokoh dan budayawan begitu antusias mendengar ide dan masukan tentang gedung ini. Pasalnya, ada keunikannya, sehingga wajarlah museum ini dibangun dan dijadikan ikon Kabupaten Bekasi. “Untuk pembangunannya, bisa direalisir sebesar Rp 36 juta tahun ini. Dana digelontorkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” katanya.
Kepada Bekasi Times, Rahmat Atong mengharapkan gedung juang bisa menarik wisatawan ke daerah ini. Untuk itu, disediakan konten yang memadukan kondisi jaman sekarang atau milenial dengan masa lampau dengan memasukan unsur teknologi yang sangat langka.
Pihaknya, ingin membuktikan daerah ini memiliki gedung bersejarah dan mampu menarik perhatian pengunjung, yang menjadi kebanggaan Kabupaten Bekasi dan rakyat Indonesia.
Di sekitar museum juga akan dibangun perpustakaan digital, museum benda, caferia dengan menyediakan makanan khas daerah ini, juga panggung yang bisa digunakan para seninam. “Kami berharap, pengunjung ke gedung ini akan terus meningkat,” katanya.
Desember mendatang, revitalisasi bisa dituntaskan. Dan setiap pengunjung tanpa dipungut biaya. “Kita akan menampilkan yang terbaik, sehingga pengunjung di masa mendatang akan terus meningkat. Sehingga, bisa meningkatkan perekonomian terutama bagi pedagang di sekitarnya,” katanya.
Bupati Bekasi H Eka Supria Atmaja memboyong seluruh Kepala organsisasi perangkat daerah (OPD) meninjau lansung progres revitalisasi Gedung Juang 45 menjadi museum sejarah Kabupaten Bekasi, di Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan.
Di tengah pandemi Covid-19, masih bisa merealisasikan revitaslisasi Gedung Juang 45 Tambun yang diharapkan jadi kebanggan. Di gedung juang ini, masyarakat bisa melihat tentang cerita peradaban dari masa ke masa sebagai sebuah pelajaran berharga.
Generasi yang akan datang harus tahu sejarah dan jati dirinya, dengan mengunjungi Museum ini. “Perjalanan Kabupaten Bekasi mulai dari pra sejarah, masa kerajaan, kolonialisme, masa kemerdekaan serta masa sekarang yaitu masa mengisi kemerdekaan,” tambahnya.
Untuk menarik minat pengujung, Museum Sejarah Gedung Juang 45 didesain modern dengan berbagai teknologi yang dikolaborasi dengan konten-konten dengan teknik digital.
“Saya juga akan mengimbau kepada Dinas Pendidikan agar pelajar Kabupaten Bekasi bisa datang kesini. Saya yakin gedung ini akan menjadi kebanggan warga Kabupaten Bekasi,” terangnya. (*/hem)
Komentar