Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja terlihat mengenakan topi kepada peserta magang di launching program pemagangan.
BeTimes.id-Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja melaunching program magang nasional antara Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan pihak swasta di Gedung PT. MMKI, Kawasan Greenland Deltamas, Kecamatan Cikrang Pusat, Selasa (24/11).
Launching ini melibatkan sedikitnya 40 pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti program pemagangan nasional yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi bekerjasama dengan PT. Mitshubisi Motor Krama Yudha Indonesia (MMKI).
Bupati didampingi Sekretaris Daerah Uju, Asisten Pemerintah dan Kesra (Asda I) Yana Suyatna serta Kepala Dinas beserta jajaran Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).
Program tersebut sebagai upaya mengurangi pengangguran serta meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). Pemagangan tersebut diharapkan bisa memberikan manfaat jangka panjang.
“Saya harap, program magang ini bisa menjadi mata pencaharian juga sebagai modal ilmu dan pengetahuan untuk menambah wawasan dan jembatan menciptakan SDM yang handal,” ujar Bupati.
Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada pihak MMKI yang telah berpartisipasi membangun Kabupaten Bekasi 2 kali tambah baik.
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi Suhup mengatakan program yang dilakukan merupakan awal yang akan dilanjutkan ke perusahaan- perusahaan lainnya. “Bupati ingin kalau perlu setiap bulan atau setiap minggu ada program seperti ini, karena masih tingginya pengangguran di daerah ini,” katanya.
Suhup berharap, peserta yang sudah mengikuti magang dapat terlatih dan meningkatkan keterampilannya, sehingga lebih trampil, dan bisa diangkat sebagai karyawan tetap di perusahaan.
Program pemagangan dibuka dengan menjaring 21 peserta putera puteri daerah dari 7 sekolah binaan MMKI dan akan berjalan selama 6 bulan, dan peserta kemudian akan mengikuti uji kompetensi sesuai bidang kompetensinya.
MMKI melengkapi pelatihan dengan membuat Intern Curriculum, yaitu mengajak sekolah binaan MMKI yang secara bersama-sama mengembangkan kurikulum didasarkan pada kebutuhan tenaga kerja di sektor otomotif, katanya. (hem)
Komentar