BeTimes.id-Gedung Pelayanan Gereja Toraja atau bekas Asrama Elim Rantepao akan kembali dibangun. Setelah lebih dari 10 tahun “tertidur”, segenap peserta Rapat Kerja menyepakati untuk dibangun kembali.
Menurut Ketua Bidang IV Kristian Seleng bahwa gedung tersebut akan dibangun dengan cara yang unik, yakni dengan Gerakan 5.000 yang diprakarsai kaum Perempuan dan Pemuda.
Rapat Kerja 1 Gereja Toraja dari tgl 11-13 Januari 2022 di Tangmentoe memberikan angin segar bagi pembangunan aset Gereja Toraja yang selama ini tertidur. Komitmen untuk memberdayakan aset Gereja Toraja terlihat melalui dukungan seluruh peserta Rapat Kerja Gereja Toraja.
Sementara itu, Jery Parimba dan Pdt.Sufriadi, selaku representasi dari kaum Milenial Gereja Toraja memberi semangat kepada segenap pemuda Gereja Toraja.
Diharapkan bahwa pemuda semangat untuk ikut ambil bagian dalam arak-arakan pelayanan bersama sebagaimana tujuan bersama setelah SSA XXV yakni Gereja Toraja Satu Dalam Pelayanan Bersama.
“Telah cukup lama kaum milenial lelah menanti janji pemerintah untuk mendukung pelayanan gereja. Cukup sudah janji manis mereka. Gereja Toraja adalah gereja yang mampu mandiri,” ujar Sufriadi.
Menurut Sufriadi, kiranya dengan persetujuan peserta rapat Kerja ini, semangat pemuda bahkan seluruh warga gereja kembali bergelora dan membara untuk menyatakan dan mewujudkan Gereja Toraja Satu Dalam Pelayanan Bersama.
“Ini adalah pelayanan kita bersama, mari kita selesaikan dengan keyakinan bahwa dimana ada semangat pelayanan disitu Tuhan memberikan berkat dan penyertaan-Nya,” kata Sufriadit.
Ketua Umum Pengurus Pusat PPGT Jery Parimba mengemukakan, jangan tinggal diam. Setelah Gedung Pusat Pelayanan Pemuda A.A. Van De Loosdrecht selesai oleh semangat Pemuda, maka bukan tidak mungkin, semangat pemuda akan menyelesaikan Gedung Pusat Pelayanan Gereja Toraja bekas Asrama.
Setelah Rapat Kerja 1 ini BPS Gereja Toraja melalui Bidang IV yang membidangi aset berkomitmen untuk Gaspoolllll Pembangunan Gedung Pelayanan Gereja Toraja (Ex Asrama Elim) dengan Gerakan 5000 dimana semua warga Gereja Toraja diharapkan terlibat memberikan persembahan 5.000 per bulan.
Jika semua bersatu dalam Gerakan ini, maka semua optimis gedung tersebut dapat terbangun dalam 2-3 tahun ke depan.
“Dengan terbangunnya gedung tersebut maka diyakini akan berdampak bagi pembangunan Daerah serta berdampak langsung bagi pertumbuhan perekonomian warga Jemaat bahkan bagi seluruh masyarakat Toraja,”ujarnya. (Ralian)
Komentar