Forum Pemimpin Inspiratif GMKI-GAMKI, Luhut Pandjaitan: Masih Muda Jangan Menjilat

Peristiwa1169 Dilihat

BeTimes.id-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Hor) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan berpesan, agar setiap orang tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain, tetapi mengandalkan setiap hidup kepada Tuhan.

“Jangan gantungkan dirimu pada orang lain, tetapi bentuklah dirimu menjadi orang yang berkualitas dan terpenting andalkan Tuhan,”pesan Luhut yang disampaikan dalam Forum Pemimpin Inspiratif GMKI-GAMKI bertema, ‘Dari Prajurit Tangguh, Pengusaha Sukses, Menjadi Menteri Terpercaya,’ Jumat, 18 Februari 2022.

“Kalau sifatmu baik, karaktermu baik, mau bantu orang, dan bekerja dengan tulus ketika diberikan tanggung jawab, saya percaya Tuhan akan memberikan kepercayaan lebih pada kalian. Jangan khawatir, berbuat baiklah, karena jejak digital tidak akan pernah hilang,” kata pria kelahiran Sumatera Utara, 74 tahun silam itu.

Dimoderatori Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Gultom dan Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sahat Martin Philip Sinurat, Luhut berbagi kisah suksesnya menjadi orang yang selalu berhasil dalam tiap langkah hidupnya.

Mulai menjadi prajurit yang menuntaskan berbagai operasi militer, meraih Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akabri Bagian Darat tahun 1970, menjadi Duta Besar, pengusaha di berbagai bidang hingga menteri di pemerintahan Presiden Gus Dur dan dua periode Presiden Jokowi.

“Saya menganggap kalian anak dan cucu saya. Maka pesan saya, hati kau harus bersih. Jika kau tidak disiplin, jangan mimpi bisa bersaing dengan orang lain. Tidak akan ada yang menghalangi jika Tuhan berencana atasmu. Kau harus sabar dan harus kerja keras,” pesan Luhut.

Hadir dalam zoom meeting itu 1000 kader GMKI dan GAMKI dari berbagai daerah.

Menurut pendiri dan Ketua Pembina Yayasan SMA Unggul Del di Toba Samosir itu, kehidupan penuh ‘misteri’. Untuk itu, Luhut memotivasi agar anak-anak muda Kristiani terus bekerja keras dengan hati tulus menunjukkan diri sebagai yang terbaik. Selanjutnya, serahkan pada rencana Tuhan untuk kehidupan kita ke depan.

“Be Your Self. Tidak akan ada yang bisa menghalangi kalau Tuhan punya rencana buatmu. Itu yang saya sebut ‘mystery of life’,” ujarnya.

Bagi Luhut, wajar jika anak muda mematok cita-cita yang tinggi. Namun, ia juga mengingatkan agar para pemuda Kristen tidak memiliki cita-cita yang tak realistis.

“Terus saja bekerja keras dan berbuat baik, menolong orang lain. Lakukan semua itu dengan sungguh-sungguh. Jangan menjilat untuk sukses, jangan sombong, dan jangan mencemburui keberhasilan orang lain,” urai pria yang tak pernah minder meski ayahnya hanya sopir bus dan ibunya tak lulus Sekolah Rakyat (SR, setara dengan SD).

“Saya tak pernah bermimpi pada umur hampir 75 tahun masih dipercaya mengatur negeri ini. Sampai orang bilang saya ini menteri segala urusan. Padahal, semua itu karena saya melakukan semua hal secara holistik,” terangnya.

Luhut mengawali paparannya dengan penjelasan terkait penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi, serta hilirisasi industri, berdasar materi yang sehari sebelumnya dipaparkannya di depan Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna.

“Kita bersyukur ekonomi Indonesia pada kuartal keempat tahun lalu tumbuh 1,06% dibandingkan kuartal sebelumnya atau 5,02% dibandingkan kuartal IV 2020. Kita minta kepada kalian anak muda untuk mendukung perekonomian RI dengan produk lokal,” ungkapnya.

Didampingi salah satu anak muda yang menjadi kepercayaannya, Staf Khusus Menko Marves Hernando Wahyono, Luhut menerangkan bahwa pihaknya tengah menggagas pertanian modern lewat ‘food estate’ di Sumatera Utara dan beberapa lokasi lain. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas para petani lokal sehingga ekonomi bisa cepat pulih.

Luhut yang di masa sekolah di SMAK 1 Penabur Bandung menjadi salah seorang pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) untuk menentang Orde Lama dan PKI ini menegaskan prinsip hidupnya untuk tidak mempermalukan institusinya yakni korps baret merah Kopassus serta sebagai seorang Kristen.

“Pegang teguh profesionalisme, tegak lurus, dan tidak biasakan berbohong jadi budaya. Jangan takut dibully. Tuhan Yesus saja banyak yang tidak suka, apalagi kita, “ katanya.

“Saya belum pernah ngomong selama ini, baru ini dengan GMKI dan GAMKI karena kalian sudah saya anggap sebagai anak-anak saya. Biasanya saya hanya memberikan materi singkat dalam kegiatan seperti ini. Saya titip agar kalian terus meningkatkan kemampuan,” pungkasnya.

Forum Pemimpin Inspiratif GMKI-GAMKI diawali dengan doa oleh Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom serta sambutan pembuka Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari serta senior GMKI Maruarar Sirait.

“Pertemuan ini punya dampak yang besar bagi pemuda-pemudi Indonesia, Kenapa kita mengundang beliau? Karena Pak Luhut kalau bekerja tuntas, dan berani ambil keputusan. Sebagai prajurit Kopassus, track recordnya jelas. Pertarungan medan operasi sangat banyak. Tak banyak orang pernah punya posisi sebanyak beliau,” ungkap mantan anggota DPR RI ini.

Sementara itu, Qodari yang juga alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggarisbawahi bahwa Luhut merupakan figur multitalenta dan paripurna.

“Beliau ini manusia langka, pintar, dan banyak meraih predikat terbaik dalam hidupnya. Keberhasilan seperti itu bisa kita dapat kalau kita menemukan dan menekuni passion kita,” bebernya.

Di akhir diskusi, Ketua Umum GMKI Jefri Gultom mempersembahkan sebuah puisi yang berbunyi,

“LBP,
Orang-orang menyebutmu begitu,
Sang Jenderal dari Tanah Batak,
Ahli strategi dan juga taktik.
Tak takut meskipun sering dikritik,
Bekerja demi bangsa dan masyarakat banyak.

Sikapmu tegas, brilian dan juga pandai.
Bekerja dengan sepenuh hati.
Tak menyerah untuk negeri yang dicintai.
Sebab engkau percaya bangsa ini bisa mandiri.

LBP,
Sang prajurit tangguh, pengusaha sukses, dan Menteri yang selalu dipercaya.
Padamu banyak tugas yang diemban,
Mulai Menko Marves hingga penyelesaian kasus Covid-19.

Dirimu tak penah gentar sedikit pun,
Karena percaya seorang Jenderal tak pernah lari ketika tugas diberikan.

Luhut Binsar Pandjaitan,
Terima kasih untuk pengabdianmu yang tak pernah habis-habisnya.
Untuk bangsa dan negeri tercinta.
Old Soldiers Never Die, They Just Fade Away.”(Ralian)

Komentar