Aktivis Jakarta Raya Ngopi Bareng dan Tebar 10.000 Ikan ke Sungai Cisadane

Peristiwa722 Dilihat

BeTimes.id-Aktivis Jakarta Raya lintas generasi era-1980-an, 1990-an sampai 2000-an gelar acara ngopi bareng di Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci), Tangerang, Sabtu (04/06).

Aktivis Jakarta Raya mengawali Ngopi Bareng berdiskusi soal-soal kebangsaan, rakyat dan lingkungan hidup, kemudian menebar bibit ikan dan penanaman pohon di tepi sungai Cisadane.

Dua kegiatan tersebut merupakan langkah konkret pelestarian lingkungan hidup, dimulai dari tepi sungai Cisadane, dan menyebar untuk seluruh Indonesia.

Seorang Aktivis Jakarta Raya, Uyus menyebutkan peradaban dimulai dari tepi sungai. Tebar benih ikan 10.000 ikan lele, mujair dan nila dan menanam pohon bakau merupakan energi untuk perbaikan bagi sungai Cisadane. “Mudah-mudahan mendapatkan balasan dari semua mahluk yang ada di sungai Cisadane dan seluruh Indonesia.” harap Uyus.

Acara yang dihadiri sekitar 100 aktivis dari Jabodetabek, Padang, Surabaya dan Cilegon itu, dilanjutkan diskusi seputar kebangsaan, Rakyat dan lingkungan hidup yang dipandu Antohny Danar dari Strategi Institute, yang juga aktivis Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta (FKSMJ).

Aktivis Jakarta Raya bersepakat meninggalkan sejenak dukung-mendukung Capres jelang 2024, juga bicara politik kenegaraan. Namun lebih membicarakan soal-soal politik kebangsaan.Hal senada juga disampaikan aktivis senior Bob Randelawe. Tinggalkan sejenak organisasi atau afilasi masing-masing, dan bersama ngopi bareng bicara tentang Bangsa dan Rakyat, juga menjaga konstitusi.”Pentingnya aktivis ikut menjaga dan mengawal konstitusi UUD 1945, juga bagaimana konstitusi itu dipraktikan.” ujar Bob.

Bob juga mengatakan, perbedaan pandangan dan pikiran merupakan hal yang biasa dalam demokrasi. Namun jangan sampai memisahkan satu aktivis dengan aktivis lain.

Utamanya dalam misi suci mengawal konstitusi.Aktivis senior lainnya, Usmar Ismail mengatakan, perbedaan dalam berpikir merupakan hal yang biasa. Tetapi di tengah perbedaan itu persatuan harus tetap dijaga, utamanya dalam mengawal konstitusi UUD 1945.

Aktivis Jakarta Raya berharap, acara Ngopi Bareng ini bisa terus dilakukan dan tindaklanjut untuk mengawal serta menjaga Bangsa, Konstitusi UUD 1945 dan lingkungan hidup.***

Komentar