BeTimes.id-Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Pol Imran menegaskan pergerakan ormas Khilafatul Muslimin terlihat (invisible crime) ini bertentangan dengan ideologi Negara dan merupakan kejahatan tersembunyi.
“Perilaku ormas Khilafatul Muslimin bila ditelaah lebih dalam, pada dasarnya bukan sekadar suatu pelanggaran hukum pidana konvensional, tetapi kejahatan ini sudah merupakan ranah offense against the state,” jelas Fadil Imran dalam konferensi pers, Kamis (16/6).
Menurut Fadil, fenomena kejahatan hidden crime ini bergerak di bawah bayangan dan kegelapan di sisi gelap kehidupan yang tidak terawasi. Pada praktiknya kejahatan ini juga berada di tengah-tengah masyarakat.
“Berlindung dan berbaur dalam praktik-praktik sosial, politik, ekonomi, keagamaan dan kemasyarakatan, yang dikenal sebagai hidden crime atau invisible crimes,” tuturnya.
Tidak ada yang tahu kejahatan tersebut tengah berlangsung, bahkan korbannya sering kali tidak menyadari tengah menjadi korban.
Berdasarkan hasil penyelidikan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Khilafatul Muslimin telah membangun pemerintahan dan disinyalir sedang membangun negara dalam sebuah negara.
“Ormas ini telah membangun struktur pemerintahan, membangun suatu sistem kewarganegaraan dan susunan kemasyarakakatan, sistem pendidikan, sistem pertukaran barang dan jasa, yang menunjukkan adanya negara dalam negara,” jelasnya.
Dikatakan, Yayasan dan lembaga yang dibentuk Khilafatul Muslimin diperanhkan atau difungsikan sebagai shell organization. (***)
Komentar