Komisi III Dorong Pemkab Bekasi, Kelola Sampah Dengan Teknologi

Bisnis484 Dilihat

Uryan Riana.ST.SH.MH

KOMISI III DPRD Kabupaten Bekasi mendorong Pemerintah Daerah setempat agar mengelola sampah dengan teknologi listrik,  sehingga ke depan tidak kesulitan akan tempat pembuangan Akhir  (TPA) sampah.

Seperti diketahui TPA Sampah  di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, sudah overload (penuh) dan  hanya mampu menampung dalam beberapa waktu lagi. Bahkan, tak mungkin lagi diperluas karena disekitar pemukuman penduduk, bahkan sampai saat ini, beberapa tempat yang direncakan membuat TPA, tidak bisa terwujud. Sehingga, pengolahan sampai harus menggunakan teknologi listrik.

Apalagi, masalah TPA Sampah ini, selalu menjadi permasalah.  Namun, sampat saat ini, tidak bisa dituntaskan. Mencari lokasi TPA Sampah yang baru, setelah TPA Sampah Burangkeng overload, tidak bisa dilakukan. Mak, satu-satunya harus dikelola dengan teknologi listrik.

Hal itu dikatakan Uryan Riana.ST.SH.MH anggota Komisi III DPRD.  Penggunaan teknologi sampah harus segera diwujudkan karena TPA Burangkeng tak mungkin akan bisa bertahan lebih lama lagi. Sementara sampah setiap harinya pasti bertambah seiring dengan jumlah penduduk daerah ini.

Dengan penduduk sekitar 3 juta jiwa, produksi sampah di Kabupaten setiap harinya mencapai 2100 ton, dan itulah yang mengikibatkan banyak tempat dijadikan pembuangan sampah sembarangan, dan dibuang ke kali hingga penuh yang bisa mengakibatkan banjir. Karena, jika terus dibiarkan, maka kondisi sampah di daerah ini, menjadi masalah besar.

Seperti yang terjadi di Kali Pisangan, Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, sampah menumpuk sekitar 500 meter. Sekitar  90 ton sampah diangkut dan memakan waktu 3 hari dibersihan Dinas Lingkungan Hidup. Bahkan, tumpukan sampah seperti ini, bukan hanya di Kali Pisangan, tapi di sejumlah kali kerap terjadi.

Proses evakuasi dilakukan 18 personel Tim Biawak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi dibantu personel dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dan dilakukan secara manual karena sulit dijangkau alat berat dan lebih dulu diangkat ke pinggir sungai agar mengurangi kadar air laut, sebelum diangkut ke TPA Sampat Burangkeng.

Uryan.ST.SH.MH,  mengatakan penggunaan teknologi sampah  harus dilakukan,. Dan hanya dengan cara itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak kesulitan membuang sampah dari berbagai Desa dan Kecamatan.

Untuk mewujudkan itu, Pemkab Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup, harus segera melakukannya. Ada sejumlah Negara yang sudah menggunakan sampai menjadi teknologi listri, sehingga selain menghasilkan dari energi listrik, juga tidak kesulitan lagi menyediakan tempat sampah, karena dengan teknologi itu, maka  tumpukan saphak tidak akan terjadi lagi. “Makanya, kami mendorong Pemkab Bekasi untuk segera mewujudkan pengolahan sampah dengan teknologi teknologi listri,” katanya. (advertorial)

Komentar