Kendalikan Inflasi Pangan, Pemkab Bekasi Jalin Kerjasama Antar Daerah

Pemerintahan608 Dilihat

BeTimes.id- Dalam pengendalian inflasi pangan demi memenuhi kebutuhan bahan pokok penting di Kabupaten Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bekasi menjalin kerja sama antar daerah.

Hal itu sebagai inovasi yang berhasil dijalin dalam pencanangan Gerakan Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan (GNPIP) se-Pulau Jawa secara serentak. Dan sebagai daerah konsumen, Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, Pemkab Bekasi perlu menjamin ketersediaan kebutuhan bahan pokok penting  menjalin kerjasama dengan daerah produsen lainnya.

“Kerja samanya dalam bentuk pemenuhan kebutuhan bahan pokok penting bekerjasama  dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Garut. Jadi ketika nanti Kabupaten Bekasi mengalami kelangkaan bahan pokok penting tersebut, maka pihak produsen akan memenuhi dan tidak menjual ke daerah lainnya,” ucap Dani Ramdan, seusai menghadiri GNPIP di Purwakarta, Rabu (5/4).

Dijelaskan, kebutuhan bahan pokok penting yang dapat disuplai dari daerah produsen seperti, cabai, tomat, bawang dan laiinnya. Meskipun kondisi stok kebutuhan pokok penting di daerah ini  masih terkendali, tetapi kerja sama tersebut untuk menghindari kelangkaan kebutuhan pokok penting tersebut di daerah ini. 

Sehingga kedua daerah tersebut akan memfasilitasi kebutuhan pokok penting (sayuran) untuk Kabupaten Bekasi sebagai prioritas, sehingga kelangkaan bisa dicegah dan kenaikan harga bisa dicegah hingga pengendalian inflasi.

“Kita memang produsen pokok untuk beras, sehingga stoknya masih memadai, jadi kerjasama kita meliputi  suplai komoditas sayuran. Maskipun di beberapa daerah ada yang memproduksi sayuran, tetapi mungkin masih kurang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.

Dani juga mengantisipasi menjelang Hari Raya Idul Fitri, karena biasanya terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok seperti rempah-rempah, telur ayam, daging ayam dan daging sapi. “Jadi strategi pertamanya adalah kerjasama dengan daerah produsen, strategi kedua adalah dengan menyalurkan sebagian stok pangan kita ke orang-orang kurang mampu dengan operasi pasar pangan murah,” katanya.

Operasi pasar pangan murah sendiri bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan kebutuhan pokok penting dengan harga terjangkau. Sebab katanya, apabila terjadi kenaikan komoditas dan terjadinya kenaikan permintaan diatas normal.

“Kalau sudah seperti itu, biasanya pembayar yang tertinggi saja (orang mampu) yang akan mendapatkan kebutuhan pokok itu atau siapa yang punya uang itu yang bisa beli. Nah ini yang kita hindari dengan pasar pangan murah, jadi orang yang kurang mampu juga dapat mengakses kebutuhan mereka,” ujarnya.(***)

Komentar