Wiwiek Hargono : Berantas Stunting Dengan Inovasi Pengembangan Model Promosi Nutrisi Dan Kesehatan Mental Pada 1000 HPL Berbasis Poros Posyandu Keren

Daerah809 Dilihat

“Kami turut memantapkan derajat kesehatan bangsa, kami sadar betul bahwa kesehatan ibu dan anak terutama di 1000 hari pertama kehidupan adalah fundamental dari kesehatan masyarakat dan negara,” kata Wiwiek.

1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) kata dia, merupakan periode emas anak yang dimulai sejak masa kehamilan sampai dengan anak berusia 2 tahun. “Berinovasi dalam pengembangan model promosi kesehatan mental berbasis poros Posyandu Keren,” jelasnya.

Salah satu fokus yakni pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting. Pendekatan ini diwujudkan melalui peran strategis Posyandu dalam hal ini Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang memastikan layanan diberikan kepada target kelompok yang tepat.

Ia secara konsisten mendorong kesehatan mental para ibu dalam rangka pemberantasan stunting dimana salah satu pilot projectnya yakni Kota Bekasi, Semarang dan Sulsel dalam Merumuskan modul untuk stunting dan modul utuk anak.

Peran strategis TPK tidak hanya membantu perubahan perilaku masyarakat, namun juga membantu dalam pencatatan dan pelaporan sehingga data yang diperoleh dapat digunakan oleh pemangku kebijakan dalam menentukan arah intervensi yang tepat.

Diakhir paparannya Wiwiek menambahkan, dengan melakukan formulasi model promosi nutrisi dan kesehatan mental berbasis poros posyandu dan kelompok pendamping keluarga, mengidentifikasi model pelayanan kesehatan mental ibu anak di tingkat komunitas.

Menciptakan alat bantu dalam bentuk materi Komunikasi Informasi dan Edukasi tentang Kesehatan mental ibu dan anak yang bisa diaplikasikan di tingkat keluarga dengan difasilitasi oleh kader posyandu dan kader/kelompok pendamping keluarga.

“Mencetak kader Posyandu dan kader kelompok pendamping keluarga yang terampil nutrisi untuk cegah stunting serta terampil kesehatan mental lewat akademi kader posyandu,” tutupnya. (Adv/hum)

Komentar