Namun demikian, Hj.Evi mengakui, tidak semua anak memiliki kesempatan untuk bisa sekolah ke jenjang lebih tinggi. Tidak semua anak bisa kuliah.
“Jadi biarkan anak-anak memiliki kenangan terbaik nya ketika dia sekolah asal dengan acara ketamatan yang lebih sederhana, mendidik dan kreatif. Misalnya menampilkan pentas seni kreatifitas anak-anak atau memberi penghargaan prestasi anak-anak,” tuturnya.
Jika diperlukan, lanjut dia, pemerintah mengeluarkan regulasi bahwa wisuda hanya untuk jenjang sekolah tinggi. Sekolah TK – SMA dengan giat pentas seni untuk giat ketamatan/akhirusanah.
“Perlu ada regulasi yang jelas dari pemerintah terutama Kementerian Pendidikan dasar dan menengah terkait kegiatan ketamatan sekolah,” tutupnya. (Adv/DPRD).
Komentar