Memaafkan memang tidak semudah mengucapkannya. Proses pemaafan merupakan proses yang memakan waktu lama, bahkan bertahun-tahun. Menurut Enright (2001), langkah-langkah berikut harus diambil dalam proses pemaafan:
1. Pembukaan (Uncovering Phase) Fase ini adalah tentang mengatasi rasa sakit emosional yang muncul sebagai akibat dari peristiwa menyakitkan yang dialami. Pada titik ini, orang tersebut mengalami dan merasakan rasa sakit yang sebenarnya mereka rasakan saat peristiwa itu terjadi.
2. Pengambilan Keputusan (Decision Phase) Pada tahap ini seseorang memperoleh pemahaman yang benar tentang sikap-memaafkan dan pada tahap ini membuat keputusan untuk memaafkan berdasarkan pemahaman yang telah diterimanya dan korban menyadari bahwa sikap-memaafkan bermanfaat bagi orang tersebut dan juga memperbaiki hubungan.
3. Tindakan (Work Phase) Pada fase ini, individu mengembangkan cara berpikir baru (reframing) dan mulai memiliki pandangan yang lebih positif terhadap pelaku, yang mengarah pada perubahan positif dalam dirinya, orang lain, dan hubungan interpersonal.
4. Pendalaman (Deepening Phase) Pada tahap ini, orang tersebut merasakan bagaimana perasaan penderitaan, merasa lebih terhubung dengan pelaku, dan mengurangi perasaan negatif, memungkinkan orang tersebut untuk melihat arti sebenarnya dari penderitaan di dalam diri mereka ketika mereka tidak dapat memaafkan.
Orang tua berperan penting dalam proses pemaafan anak. Ketika orang tua berusaha untuk memahami anak dan tetap dekat dalam artian tidak akan pergi meski orang tuanya bercerai, hal itu sangat membantu anak dalam proses pemaafan.
Komentar