Perwakilan Salim Group, yang juga Direktur IDMarco Digital Thomas Dragono (kiri) dan Frank Orlowski mewakili DE-CIX Group AG.
BeTimes.id–Frankfurt (Germany) & Jakarta (Indonesia), 27 July, 2023 – DE-CIX, operator Internet Exchanges (IXs) terkemuka di dunia, dalam
Sebagai langkah awal, perusahaan akan mendirikan IX yang terdistribusi di beberapa Data Center di Jakarta dengan menggunakan platform DE-CIX Apollon yang telah teruji.
Selain itu, DE-CIX Jakarta akan terhubung ke ekosistem DE-CIX yang sudah ada di Asia Tenggara yang kini mencakup enam kota seperti: Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Johor Bahru, Brunei, dan Manila.
Pelanggan tentunya dapat dengan mudah mengakses jaringan DE-CIX di dalam kawasan ini, dengan layanan interkoneksi tanpa batas, berkualitas tinggi untuk kebutuhan korporasi dan wholesale (penyedia layanan internet), dan dengan cara yang paling ekonomis untuk melakukan peering di seluruh Asia Tenggara.
CEO DE-CIX Ivo Ivanov menjelaskan, Indonesia memiliki populasi terbesar dan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara,adalah alasan logis untuk DE-CIX berekspansi di Indonesia.
“Solusi terintegrasi kami dipercaya dapat mendukung transformasi konten dan pelokalan lalu lintas internet yang berkelanjutan di kawasan ASEAN. Mega Hub seperti Singapura dan Hong Kong akan terus menjadi penting, namun kami percaya pertumbuhan utama selanjutnya akan berada di kota seperti Jakarta.
Dengan hadirnya DE-CIX Apollon di Jakarta, kami mengajak seluruh operator dan penyedia layanan internet di Indonesia untuk dapat memanfaatkan platform DE-CIX yang sudah menjadi juara di kelasnya, ” jelas Ivo dalam keterangan persnya, Jumat (28/7/2023).
Ivo menuturkan, IX ini akan terhubung langsung ke DE-CIX Singapura, yang secara otomatis menggabungkan DECIX Jakarta ke dalam ekosistem interkoneksi Asia Tenggara dan dipercaya dapat memberikan interkoneksi terbaik untuk kalangan penyedia jaringan, penyedia layanan berbasis awan, dan tentunya korporasi lainnya, didukung oleh Service Level Availability (SLA) yang terkemuka di industrinya.
Menurutnya, DE-CIX Jakarta akan menggabungkan interkoneksi lokal dan regional, termasuk kemampuan Cloud Exchange, dan akan menghasilkan pengalaman Internet yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia, secara bersamaan menyediakan beragam layanan interkoneksi ke penyedia layanan Cloud yang sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan.
Platform ini juga menyediakan fitur keamanan canggih seperti layanan DE-CIX blackholing dan analisa data statistik mendalam yang memungkinkan pelanggan untuk lebih memahami pola lalu lintas internet mereka sendiri, serta fitur portal layanan mandiri dan ketersediaan Application Programming Interface (API) untuk pengelolaan dan otomatisasi layanan interkoneksi yang mudah
Dikatakan, tidak sedikit investasi yang dilakukan dalam infrastruktur digital dasar selama 10 tahun terakhir,sehingga memungkinkan penetrasi Internet di Indonesia meningkat secara signifikan selama lima tahun terakhir, khususnya di masa pandemi 2020 yang dikontribusi dari Mobile dan Fixed Broadband.
Sementara itu, Direktur IDMarco Digital Thomas Dragono mengatakan, semakin banyak masyarakat yang menyadari akan pentingnya kualitas internet yang baik, tidak hanya semata-mata bergantung pada kabel fiber optik atau teknologi VSAT yang muktahir.
“Dengan kehadiran Internet eXchange berkelas dunia di Indonesia kita dapat mempercepat terwujudnya kualitas Internet yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia. Ini adalah sebuah sejarah untuk peradaban baru Internet Indonesia,” ujar Thomas.
Dengan jumlah populasi yang mendekati 280 juta, dimana hampir 70% di antaranya adalah usia produktif, Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara berdasarkan PDB dan berada di peringkat ke-17 dunia.
Per 10 Mei 2023, lanjut Thomas, Indonesia memiliki 2.492 perusahaan rintisan atau startup, menempati posisi terbesar keenam di dunia, dimana 9 di antaranya telah menyandang status unicorns. Penetrasi internet di Indonesia tumbuh lebih dari 50% antara tahun 2017 dan 2022, dan sekarang mencapai hampir 220 juta, atau 78% dari populasi.
Indonesia juga memiliki lebih dari 1.000 penyelenggara jaringan dan layanan independen, jumlah ini hampir dua kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Lebih dari 40 kabel bawah laut internasional dan nasional yang mendarat di pesisir pantai Indonesia, dengan enam lainnya direncanakan untuk dua tahun ke depan.
Thomas mengemukakan, sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi salah satu sektor dengan pendapatan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, dengan pertumbuhan lebih dari 10% pada tahun lalu. Di saat yang bersamaan, Analis di McKinsey memprediksi bahwa Indonesia akan segera memimpin Asia-Pacific dalam pengeluaran TI secara keseluruhan yang mencapai hingga US$6 miliar pada tahun 2024. (Ral)
Komentar