“Fatir tidak perlu khawatir dengan kondisi saat ini, kebetulan saya punya pengalaman mengasuh atlet-atlet paralympic berkebutuhan khusus dan itu tidak ada kendala bagi mereka kehilangan salah satu anggota badan.
Bahkan masih bisa berenang, lari dan kegiatan olahraga lainnya dengan alat tentunya. Apalagi yang sifatnya tidak fisik masih sangat luas kesempatannya, yang penting semangat dan motivasinya harus tetap terjaga,” jelasnya.
Dani menuturkan, menurut orang tuanya, Fatir adalah siswa teladan dan berprestasi. Dibuktikan dengan bakatnya yang pernah menjadi Dai Cilik serta tertarik dalam menekuni bidang teknologi.
“Kata orang tuanya Fatir Dai Cilik juga juara dan senang ngotak-ngatik komputer, saya kira ini sangat sesuai dengan kondisi Fatir saat ini kalau bidangnya itu yang ditekuni,” tambah Dani.
Dani menambahkan, selain perawatan fisik, upaya lain juga dilakukan di antaranya dari sisi psikologisnya. Sebab menurut rekomendasi dari Komisi Perlindungan Anak (KPA), Fatir harus mendapat pendampingan.
Komentar