Kabupaten Bekasi Salah Satu Destinasi Investasi Unggulan Tertinggi di Indonesia

Pemerintahan900 Dilihat

Di sisi lain, kata Dani, investasi berkelanjutan sangat mempertimbangkan pada harmonisasi faktor lingkungan, sosial dan tata kelola, sehingga penting bagi negara maupun daerah potensial untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan.

Pembangunan dalam aspek perizinan, kata Dani  telah mengajukan program pembentukan Perda atau Proledga untuk membentuk Perda pemulihan investasi dan penanaman modal. Diharapkan tahun depan dapat terwujud, sehingga seluruh keperluan perizinan bisa lebih cepat dan efisien.

Dijelaskan, dari aspek Standar Operasional Prosedur (SOP) integrasi bisa dilakukan lebih optimal tanpa mengurangi aspek pengawasan dan pengendalian. Kedua hal tersebut mampu menjadikan iklim investasi kondusif dan usaha berjalan sesuai kebijakan. 

Merujuk pada yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo berkaitan dengan transisi menuju ekonomi hijau, Pj. Bupati Bekasi menuturkan jika Pemkab Bekasi sepakat beralih ke energi hijau dan mendorong perusahaan maupun usaha lainnya menggunakan solar cell, yang bisa dijadikan bisnis baru.

Upaya tersebut sekaligus memberikan peluang besar pada potensi di sektor energi terbarukan yang harus diikuti dengan skenario dan peta jalan uang jelas, termasuk dalam hal pendanaan dan investasi.

“Kalau green economy kita akan lebih ke energi hijau terbarukan, mendorong juga perusahaan menggunakan solar sell dan ini bisnis baru. Tentu saja, kita juga ada kawasan pertanian yang harus dikembangkan karena termasuk dalam green economy.” tuturnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI, Joko Widodo menekankan semua pihak harus fokus pada investasi yang menggerakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan lapangan kerja, dan memberikan nilai tambah yang tinggi. 

Investasi tersebut bisa dibuktikan oleh dorongan Kepala Daerah yang berperan penting agar investasi diluar Jawa semakin besar dan tugas pemerintah juga untuk menyiapkan dan memeratakan infrastruktur.

“Yang berkaitan dengan pemerataan pembangunan bahwa sekarang investasi di luar Jawa sudah 52 persen, investasi di Jawa 48 persen. Artinya di luar Jawa sudah lebih besar dari investasi yang ada di Jawa. Ini benar,” ujarnya. (***)

Komentar