Daud lalu mengatakan saat Tahun Baru biasanya jumlah pelanggan TransJakarta lebih banyak sebanyak 16-25 persen dari biasanya. Bila pada hari Minggu biasanya jumlah penumpang sekitar 650.000 – 670.000, namun saat periode pergantian tahun biasanya akan naik ke angka 750.000 – 800.000 pelanggan.
Merujuk angka ini, maka unit armada reguler tidak akan memadai sehingga perlu ada penambahan jumlah dan jam operasionalnya.
“Walaupun biasanya setiap hari ada angkutan malam hari TransJakarta, namun jumlahnya tidak akan memadai kalau menggunakan armada yang biasa, sehingga nantinya saat pergantian tahun akan diadakan penambahan jumlah unit yang beroperasi sampai jam 02.00,”kata Daud.
Daud menyebutkan, perpanjangan jam operasional ini telah disesuaikan dengan data tolok ukur dari tahun sebelumnya. Sementara penambahan bus akan disesuaikan dengan kebutuhan para pelanggan di lapangan.
“Perpanjangan jam operasional saat malam Natal dan tahun baru nantinya dilakukan hingga pukul 02.00 dini hari (pada 1 Januari 2024) dari sebelumnya hanya sampai pukul 22.00 WIB,” ujar Daud.
Daud mengatakan pada malam pergantian tahun, ada beberapa titik yang menjadi pusat perayaan malam Tahun Baru 2024. Misalnya, Sudirman-Thamrin Koridor 1 yang diperkirakan ada penambahan armada bus yang mencapai 25 persen dari biasanya.
“Misalnya, pada layanan reguler di Koridor 1 ini ada 60 unit bus, tetapi saat malam Tahun Baru 2024 bisa saja ditambah 15 unit bus,” kata Daud.
TransJakarta juga telah mengoperasikan angkutan malam hari. Daud berharap dengan pelayanan yang diberikan, warga dapat memanfaatkan transportasi umum yang ada guna mengurangi kemacetan di Jakarta. Adapun pada malam tahun baru nanti, jumlah pelanggan TransJakarta diperkirakan bertambah 16-25 persen.
Misalnya, jika pada Minggu jumlah pelanggan di angka 650-670 ribu penumpang, maka saat pergantian tahun dapat meningkat menjadi 750-800 ribu pelanggan.
“Armada bus kami selalu ‘standby’. Jadi akan kami keluarkan sesuai dengan kebutuhan,” tegas Daud. (Dav)
Komentar