Untuk itu, Tuhu mengatakan bahwa tren positif yang diraih Kusnanto Saidi tersebut perlu dipertahankan momentumnya untuk terus naik, mengingat pilkada masih beberapa bulan lagi.
“Karena Pilkada masih November 2024 jadi banyak hal masih bisa terjadi. Di sisi lain, data dari media online ini, sekali lagi jadi modal awal peluang, tapi juga bukan penentu,” katanya.
Menurutnya, pihak Kusnanto Saidi harus dicermati apakah sentimen di media online mewakili populasi Bekasi atau tidak, serta harus melihat juga bagaimana perilaku pemilih ketika di TPS (Tempat Pemungutan Suara).
“Jadi harus dilihat keseluruhan, dan diintegrasikan dengan data data dari kanal lainnya, untuk bisa melihat datanya lebih utuh. Atau bagaimana memanfaatkan momentum dari online spill over ke kanal-kanal yang lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, data tersebut merupakan hasil analisis elektabilitas Kusnanto Saidi di media sosial dan media online yang dilakukan oleh REQcomm terhadap ke-10 tokoh yang memiliki nama untuk maju dalam Pilkada Kota Bekasi, Jawa Barat.Berdasarkan data, eksposur media sosial KS (581 poin) berada di posisi pertama, di ikuti TAT atau Tri Adhianto Tjahyono (523 poin) dan di posisi ketiga ada NSH atau Nofel Saleh Hilabi (348).
Komentar