Plt Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi, Agus Budiono.
BeTimes.id–Plt Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Agus Budiono mengemukakan, pihaknya tengah intensif menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045 yang merupakan agenda nasional di seluruh pemerintah daerah.
“RPJPD saat ini sudah masuk rancangan akhir ya, sekarang lagi proses revisi inspektorat. Itu kita targetkan akhir Juni kita sampaikan ke DPRD untuk dibahas Raperda-nya,” jelasnya di kantornya, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, Senin (10/6).
Agenda nasional RPJPD ini karena tahun 2024 menjadi tahun Pemilu sekaligus Pilkada serentak, maka di tiap daerah akan diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 mengusung visi Indonesia Emas.
Hal penting berkaitan dengan keselarasan dokumen perencanaan di level daerah yang diharapkan agar mereka yang akan berlomba di ajang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi untuk bisa mengkaji RPJPD tersebut yang ditetapkan targetnya Agustus 2024.
Dikatakan, pihaknya tengah merancang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah teknokratik yang sifatnya sementara sambil menunggu nantinya program visi misi kepala daerah hasil Pilkada 2024 yang masuk ke dalam RPJMD yang ditetapkan selama 5 tahun kepemimpinannya. Pendekatan teknokratik ini beroperasi dengan pendekatan ilmiah, evaluasi dan sebagai dasar dari visi misi para calon kepala daerah.
“Jadi teknokratik itu rancangan awal dengan pendekatan teknokrat. Jadi istilahnya ilmiahnya-lah kita di birokrat. Tapi itu tidak ditetapkan, hanya sebagai fondasi. Nanti RPJMD-nya jadinya tetap sesuai dengan visi misi kepala daerah terpilih,” tuturnya.
Agus mencontohkan pentingnya para calon kepala daerah memahami dokumen tersebut, agar arah program pembangunan bisa terus berkelanjutan. Selain itu, ini berkaitan dengan efisiensi penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Biar mereka arah pembangunannya sama itu ya, nanti kan mereka tinggal strateginya saja. Misalnya seperti Capres Prabowo untuk meningkatkan kecerdasan kemakmuran pendekatannya strateginya makan siang gratis, misalnya. Calon lainnya apa lagi, begitu. Nanti masyarakat tinggal memilih saja,” ungkapnya.
Dia mengharapkan dengan mereka memahami hal tersebut, dapat menjadi bagian dari para calon mampu mengedukasi masyarakat serta mencanangkan program-program sesuai dengan strateginya masing-masing.
“Seperti kemiskinan, pengangguran, harapannya tinggal mereka bagaimana menuntaskan dengan strateginya, kita sih harapannya begitu,” tandasnya. (***)
Komentar