MUI bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi membuka PKU di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat
BeTimes.id–MUI bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi membuka Pendidikan Kader Ulama (PKU) Jilid II dengan Konsentrasi Ahli Hadits Berbasis Teknologi Informasi (IT) di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Kompleks Pemkab Cikarang Pusat, Rabu (24/7).
Dalam kesempatan tersebut hadir unsur Forkopimda, Ketua MUI Provinsi Jawa Barat Prof KH Rahmat Syafei.
Pj Bupati Dani Ramdan menyampaikan Pemerintah Kabupaten Bekasi mendukung penuh kegiatan PKU yang menjadi inovasi MUI. Dan mendukung dalam bentuk anggaran kegiatan dan fasilitas untuk mahasantri PKU MUI Kabupaten Bekasi yang sebelumnya diseleksi.
“Ini kami Pemerintah Kabupaten Bekasi dibantu Bank Jabar mendukung pelaksanaan penuh PKU MUI dengan memberikan laptop,” ungkapnya usai membuka PKU Jilid 2.
Peralatan ini menjadi faktor penting karena para ulama muda selain dididik secara keagamaan sesuai konsentrasinya juga diajarkan Teknologi informasi.
“Karena Ulama yang kita siapkan adalah Ulama masa depan yang selain punya basis pengetahuan keagamaan tafsir hadits, dan kompetensi yang dibutuhkan masa kini yaitu kompetensi digital,” pungkasnya.
Selain itu, Dani mengharapkan, mereka menjadi Ulama yang memahami wawasan kebangsaan. Dengan tujuan dapat menjadi perekat negara kesatuan Republik Indonesia khususnya di Kabupaten Bekasi.
“Inilah yang kita bangun dalam Pendidikan Kader Ulama MUI Jilid II Kabupaten Bekasi,” tandasnya.
Direktur PKU MUI Prof Mahmud menjelaskan 40 orang terpilih ini akan diarahkan dalam fokus keilmuan Hadits. Dengan dasar, sebelumnya sudah ada tafsir Al-Qur’an, maka untuk melengkapinya Jilid kedua ini dilengkapi dengan Ulama Ahli Hadits.
“Supaya nanti ketika dibuka selanjutnya Fiqih, fiqihnya juga nanti bisa dipertanggungjawabkan dengan pendekatan Al-Quran dan Hadits-nya. Jadi memang ini tahap kedua, masuk ke tahap ketiga baru nanti cabang-cabang ilmu lainnya termasuk fiqih,” jelasnya saat ditemui.
Dia mengemukakan PKU MUI jilid kedua disambut baik oleh masyarakat Kabupaten Bekasi, ditandai dengan animo para ulama muda yang mendaftar pada saat proses seleksi sebanyak 139 orang dari seluruh kecamatan. Padahal PKU sebelumnya pendaftar hanya sekitar 88 orang.
“Padahal dulu hanya 88. Sehingga kalau dulu persaingannya satu berbanding setengah, kalau sekarang satu kursi diperebutkan oleh 3 orang,” tuturnya.
Setelah ini para peserta PKU akan dikuliahkan setiap akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu. Untuk pertemuan awal akan diberikan pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi informasi.
“Tentang digitalisasinya. Jadi dia aktif dengan berbagai macam media sosial, tidak gaptek, nah selesai itu nanti masuk ke disiplin ilmunya, ilmu hadits, nah di samping itu juga diseling moderasi beragama,” katanya.
PKU ini sambungnya ingin menanamkan 4 kompetensi, di samping Ilmu hadits, penguasaan teknologi informasi, pandangan moderat dalam beragama, kemudian nasionalis atau cinta tanah air dan faham aspek pilar bangsa Indonesia.
“Jadi menjaga NKRI. Tidak ada cerita Ulama PKU ini nanti menggugat Pancasila, Undang-Undang Dasar dan seterusnya,” pungkasnya. (***)
Komentar