Imam Masjid Istiqlal Ajak Paus Fransiskus Lihat Terowongan Persahabatan

Uncategorized68 Dilihat

BeTimes.id–Kunjungan Apostolik ke Indonesia, Pimpinan Agung Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus sambangi Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9).

Kedatangan Paus Fransiskus disambut Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH Nasaruddin Umar. Pertemuan keduanya saling mengagumi dan memuji. Hal itu ditunjukkan tidak hanya kata-kata, Prof Nasar menunjukan dengan mencium kening Paus.

Kemudian, Paus Fransiskus membalasnya dengan mencium tangan Prof Nasar. Para tokoh lintas iman mengagumi momen peristiwa tersebut.

Sekitar pukul 07.30, para tamu undangan sudah berdatangan ke lokasi. Tampak, Jusuf Kalla, Ibu Negara Presiden keempat, Sinta Nuriyah Wahid, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Marsudi Suhud, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, serta Cendikiawan Muslim Quraiah Shihab dan Gus Ulil Abshar Abdalla.

Hadir tokoh Kristen, Konghucu, Buda dan Hindu. Hadir juga, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Paus Fransiskus hadir sekitar pukul 09.30, dengan menumpang Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid warna putih. Paus duduk di depan, di samping sopir.

Selanjutnya, Prof Nasar mengajak Paus melihat terowongan Persahabatan, menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, yang berada di seberang jalannya.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Deklarasi Istiqlal. Dihadapan Paus Fransiskus, para tokoh lintas agama lalu membacakan deklarasi tersebut.

Deklarasi ini berisi tentang peneguhan kerukunan umat beragama untuk kemanusiaan, serta seruan perbaikan lingkungan dalam menghadapi krisis iklim.

Prof Nasar mengatakan, berbagai terobosan untuk menjadikan Masjid Istiqlal bukan hanya sebagai tempat ibadah umat Islam. Namun, menjadi rumah kemanusiaan.

Menurut dia, siapa pun boleh masuk dan mendapatkan manfaat dari masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

“Dengan kehadiran beliau (Paus Fransiskus) tentu ini menambah semangat kami untuk menyuarakan harmoni,” ujar Prof Nasar.

Dalam kesempatan yang sama, Paus turut menyampaikan terimakasih atas sambutan yang diberikan oleh Prof Nasar. Paus juga memuji keberadaan terowongan persahabatan, karena bermakna, dua tempat ibadah agung tak hanya saling berhadapan, tapi juga berhubungan satu sama lain.

“Dengan begitu, memungkinkan adanya perjumpaan dan dialog. Dialog ini penting untuk menumbuhkan persaudaraan dan solidaritas,”tandas Paus Fransiskus. (Dean)

Komentar