Masyarat Simalungun Usulkan Rondahaim Layak Sebagai Pahlawan Nasional

Nasional107 Dilihat

BeTimes.id–Kepala Lembaga Penelitia dan Pengabdian kepada Masyaratat Universitas Pertahanan (UNHAN) Herlina JR Saragih menegaskan, pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Rondahaim Saragih.

Bukan hanya sekadar bentuk penghargaan bagi masyarakat Simalungun, melainkan bagian dari upaya literasi sejarah bagi seluruh bangsa Indonesia.

Hal ini dikemukakan dalam Diskusi dan Bedah Buku yang digelar Syndicate Forum bertajuk,”Tuan Rondahaim Saragih,Pahlawan Nasional Asal Simalungun”, di Kantor PARA Syndicate, Jakarta, Rabu (23/10).

Hadir dalam diskusi Sesepuh Simalungun, Menteri Pertanian Republik Indonesia periode 2000-20004 Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih,M.Ec, Insiator yang juga Bupati Simalung periode 2010-2015 dan 2016-2021, Dr. Jopinus Ramli Saragih,SH.MM, Penulis Sejarah dan Dosen Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologia (STFT) Jakarta Pdt. Dr. Martin Lukito Sinaga, Sejarawan Senior Indonesia Prof. Dr. Asvi Warman Adam, dan Ketua Umum DPP Pemangku Adat dan Cendikiawan Simalungin Dr. Sarmedi Purba, SpOG.

Menurut Herlina, Rondahaim, memperjuangkan kebebasan wilayah Simalungun dari penjajahan Belanda, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia.

“Rondahaim adalah ahli strategi perang gerilya yang dijuluki Napoleon-nya Orang Batak. Pengakuan ini bukan datang dari komunitas lokal saja, melainkan juga dari forum internasional. Ini semakin menguatkan bahwa Rondahaim layak diusulkan sebagai pahlawan nasional,” jelas Herlina.

Dalam kesempatan yang sama, Asvi Warman Adam menekankan bahwa sejak era Reformasi, pengusulan gelar pahlawan nasional harus memenuhi kriteria umum, dam kriteria khusus.Namun, Asci juga mencatat bahwa meskipun syarat-syarat tersebut terpenuhi.

“Tidak semua usulan selalu diterima. Ada faktor lain seperti situasi politik dan Waktu pengusulan. Misalnya, pengangkatan pahlawan nasional cenderung lebih banyak dilakukan menjelang pemilihan umum,”terang Asvi.

Selain itu, menurut Asvi, ada factor lobi politik yang juga memengaruhi prosesini,”jelas Asvi.

Dalam konteks Rondahaim, Asvi menilai bahwa ia memiliki] peran istimewa dalamsejarah perjuangan melawan kolonialisme Belanda.

“Rondahaim tidak pernah kalah dalam pertempuran, dan kiprahnya didukun oleh banyak arsip sejarah, baik yang berbahasa Belanda, Indonesia, maupun tradisi lisanSimalungun,”katanya.

Pdt. Dr. Martin Lukito Sinaga menjelaskan, Rondahaim mengalami perkembangan dalam hal patriotisme, dari yang awalnya hanya berfokus pada kecintaan terhadap Simalungun, menjadi cinta kepada Indonesia.

“Ini bukan hanya soal mempertahankan Simalungun, tetapi melibatkan kolaborasi militer yang meluas dari Aceh hingga Semenanjung Malaya. Rondahaim juga menyadari bahwa kolonialisme tidak hanya menyoal kekuatan militer, tetapi juga penguasaan ekonomi,”ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, Rondahaim memahami bahwa perjuangan melawan kolonialisme juga harus mencakup perebutan Kembali sumber daya alam dari tangan penjajah.

“Dia melihat bahwa perjuangan untu sumber daya alam adalah kunci menuju kemerdekaan rakyatnya,” tambah Martin.
Penutup diskusi, Sarmedi Purba menyampaikan bahwa Rondahaim adalah tokoh inspiratif yang strateginya, khususnya dalam perang gerilya telah banyak diadopsi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Perjuangan Rondahaim bukan hanya relevanpada masanya, tetapi juga berpengaruh besar terhadap strategi gerilya yang digunakan selama perjuangan kemerdekaan tahun 1945,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa pahlawan nasional bukan sekadar gelar, melainkan pengakuan atas pengorbanan besar demi bangsa.”Kami berharap pemerintah menunjukkan komitmennya untuk menjadikan Rondahaim Saragih sebagai pahlawan nasional tahun ini,”tutup Sarmedi denganoptimis. (Dean)

Komentar