Sepanjang 2024, Dinsos DKI Jaring 5.998 Orang PMKS

Pemerintahan32 Dilihat

BeTimes.id–Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari mengatakan, sebanyak 5.998 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terjaring sepanjang tahun 2024.

Mereka yang dijaring dari kawasan publik meliputi gelandangan, orang terlantar, penyandang disabilitas mental, dan pengamen.

Menurut Premi, Satgas Pelayanan Pengawasan dan Pembinaan Sosial (P3S) menjadi ujung tombak dalam razia PMKS. “Dinsos memiliki 423 personel Satgas P3S yang tersebar di 44 titik rawan PPKS di wilayah kecamatan. Sehari-hari tugasnya melakukan razia PMKS yang hidup di jalanan, baik siang maupun malam,” kata Premi di Jakarta, Jumat (10/1).

Meskipun jumlah titik rawan tidak berubah dibandingkan tahun lalu, Premi melanjutkan, namun pihaknya melakukan penyesuaian lokasi posko untuk memastikan efektivitas penjagaan dan respons cepat terhadap laporan masyarakat.

“Laporan masyarakat melalui CRM maupun kanal aduan lainnya langsung direspons dengan cepat petugas di posko. Hal ini bertujuan menjaga ketertiban sosial sekaligus memberikan layanan yang humanis kepada PPMKS,” sambung Premi.

Ia menjelaskan razia yang dilakukan Satgas P3S dari Januari hingga Desember 2024 berhasil menjaring hampir 6 ribu orang, tepatnya 5.998 PMKS.

“Setelah didata di sejumlah panti sosial di Jakarta, sebanyak 1.512 orang terlantar dipulangkan ke daerah asal pakai bus. Rincian pemulangan meliputi tujuan Lampung sebanyak 646 orang, Surabaya sebanyak 384 orang), Semarang sebanyak 340 orang, Cilacap sebanyak 53 orang, dan Tasikmalaya sebanyak 89 orang,” rincinya.

Orang Terlantar yang dipulangkan, menurut Premi, adalah mereka yang terbukti membutuhkan bantuan melalui surat keterangan kepolisian.

“Penyebabnya bervariasi, mulai dari kehabisan ongkos, kecopetan, menjadi korban penipuan, hingga dijanjikan pekerjaan yang tidak nyata,” papar Premi.

Dia menuturkan, setelah diasesmen oleh petugas, mereka yang dinilai mandiri akan dibantu dengan pemesanan tiket. Sedangkan orang terlantar yang membutuhkan layanan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas kesehatan atau panti sosial.

Premi menambahkan, dengan pendekatan kolaboratif dan humanis, Dinas Sosial DKJ berupaya menjadikan Jakarta sebagai kota yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus.

“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan pelayanan kepada PMKS semakin optimal,”ujarnya. (Davin)

Komentar