Penguatan lanjut dia, merupakan bagian dari tindakan pencegahan itu sendiri. Terutama sangat diperlukan pada kalangan menengah ke bawah. “Sangat diperlukan penyampaian informasi terkait kekerasan anak di tingkat keluarga itu sendiri,” jelasnya.
Suzy mencontohkan, bahwa pendidikan seks dini juga perlu dilakukan oleh keluarga dan orang tua. “Mana yang boleh dipegang dan mana yang tidak boleh dipegang, patut diberitahukan pada anak-anak. Parential seperti ini sangat jarang dilakukan pada kalangan menengah ke bawah,” tambahnya.
Tak cukup dengan konsolidasi antar dinas dan sekolah, ia menghimbau tindakan nyata dari pemerintah kota berikut dinas terkait serta muspida. Tidak menyalahkan apa yang sudah ada serta menyarankan tindakan yang perlu segara dilakukan.
“Saya minta agar pemerintah sebagai pemegang kebijakan membuat gebrakan. Saya yakin mata pelajaran kekerasan anak dan perempuan sudah sangat diperlukan di sekolah,” paparnya, seraya mengatakan peran guru BP dapat dilebarkan sebagai pos aduan di sekolah.
Sementara bagi keluarga dan orang tua, pendidikan kekerasan terhadap anak dan perempuan harus dilakukan di tingkat posyandu di tiap kesempatan. “Sama seperti guru BP, posyandu selain memberikan pendidikan pada orang tua juga dapat difungsikan sebagai pos aduan,” terangnya.
“Saya dukung sekali agar dapat segera dilakukan, jangan sekedar wacana dan wacana. Angka kenaikan ini harus kita tekan bersama,” tutupnya. (Yan)
Komentar