“Sebagai seorang profesor dan penceramah saya rasa segala hal yang rumit, seperti administrasi, kebijakan dan sistem perlu kita sederhanakan. Jangan dipersulit dan permudah saja, bila perlu dengan pola kita sendiri. Tentu tidak mengesampingkan dan keluar dari kebijakan yang ada,” paparnya.
Mengenai deep learning, Atip memaparkan dengan pengertian yang simpel. Bahwa pemahaman yang dalam akan suatu hal dengan metode tertentu sangat diperlukan.
“Tahu banyak dari hal yang sedikit. Menurut saya itulah deep learning. Bagaimana menularkannya ke generasi dan siswa kita, itulah yang menjadi pekerjaan rumah kita,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama dihadapan awak media ia mengamini adanya beberapa sistem baru dalam masa kepemimpinan menteri pendidikan saat ini. Termasuk ujian nasional yang akan diadakan kembali dan akan digelar pada 2025. Serta modifikasi sistem penerimaan siswa Ppdb online dengan tidak mengunakan sistem zonasi.
“Oh tentu, sesuai infomasi yang ada. Pasti kita laksanakan segera, tunggu saja SK nya. Nanti saja detailnya, tunggu saja,” tutupnya. (Yan)
Komentar