Pdt Viktor menekankan, agar TPL menindaklanjuti percakapan yang sebelumnya telah disepakati Bupati Taput dan warga Nagasaribu terkait revisi luasan tanah tersebut.
Sebenarnya katanya, Ephorus mengunjungi lokasi pemalangan jalan di Nagasaribu karena keluhan jemaat dan masyarakat.
“Awalnya memang karena pimpinan HKBP mendengar keluhan jemaat usai ibadah di HKBP Nagasaribu Ressort Onan Runggu, Distrik II Silindung,” ucapnya.
Secara terpisah, Ephorus Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI), Pdt Firman Sibarani MTh mengecam keras PT TPL yang memblokir akses jalan menuju lahan pertanian milik masyarakat. Pernyataan kecaman tersebut diunggah lewat akun media sosial Facebook @delima silalahi dengan narasi dikutip Rabu, 19/2/2025, “Ketika Negara Tak Berdaya”.
Dikatakan, masyarakat dahulu kala juga memanfaatkan jalan itu untuk belanja sampai ke Kabupaten Toba di Balige.”Jadi kasihan masyarakat yang semestinya pemerintah sudah harus membangun jalan supaya bisa ke ladangnya dan hidup sejahtera. Bukan malah menutup jalan seperti ini” ujarnya. (Ralian/dbs)
Komentar