Percakapan antar tokoh agama ini dipandu oleh wartawan senior Budiman Tanuredjo. Kehadiran mereka mencerminkan semangat inklusivitas dan komitmen menjaga persatuan dalam keberagaman.
Lebih lanjut, Jacky menekankan bahwa dalam Islam, puasa bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri dalam disiplin spiritual dan pengendalian hawa nafsu.
“Puasa menjadi latihan untuk kembali ke kedirian yang sejati, atau dalam istilah Jawa disebut sangkan paraning dumadi,”imbuhnya.
Selanjutnya, ia memaparkan puasa dalam tradisi Kristen, Yesus juga menjalani 40 hari puasa di padang gurun dan menghadapi tiga cobaan besar: makanan, kekuasaan, dan ketinggian. Tiga cobaan ini, lanjut Jacklevyn, menggambarkan bagaimana manusia diuji dalam berbagai aspek kehidupannya.
Menurutnya, baik dalam Islam maupun Kristen, puasa memiliki makna mendalam sebagai perjalanan spiritual untuk memahami diri sendiri dan memperkuat komitmen dalam panggilan hidup.
Di tengah era digital yang dipenuhi hoaks dan ujaran kebencian, Jacky menegaskan bahwa puasa bisa menjadi latihan karakter bagi masyarakat agar lebih sabar, penuh kasih, dan mampu menahan diri dari godaan duniawi.
Komentar