Menghayati dan Memaknai Minggu Palmarum Masa Kini

Pendidikan442 Dilihat

Oleh: Pdt Banner Siburian, MTh

Selamat Minggu Palmarum saudaraku yang kekasih di mana pun kita berada dan beribadah. Minggu 13 April 2025 ialah minggu terakhir sebelum kita menghayati serta menghidupi peristiwa kematian Yesus dalam ibadah Jumat Agung, 18 April 2025 nanti. Minggu Palmarum ini menjadi momentum untuk terus menerus menaati, menghayati dan menyelami penderitaan Kristus bagi kita dan dunia ini.

Minggu Palma (Batak: Maremare) ini menjadi minggu persiapan diri secara khusus agar kita berkemenangan memaknai dan menyelami berbagai derita kehidupan. Agar kita menata hati dengan tidak abai menghidupi derita Kristus yang sejatinya kita pikul. Kita sejatinya menanggung maut sebagai upah dosa, namun digantikan dengan jalan salib hingga kematianNya sebagai “celebration of victory” bagi kita. Agar kita setia mengakui kekuasaan Allah dalam segenap dinamika hidup ini. Dialah Tuhan, Raja yang maha kuasa, Kompas Sejarah dunia bahkan hingga akhir zaman.

Dalam menghayati dan memaknai Minggu Palmarum, pikiran kita selalu terhubung dengan pesan nubuatan dalam Alkitab, khususnya yang tertulis dalam kitab Zakharia 9 ayat 9-10, yang kita percaya telah digenapi di dalam Yesus Kristus. Nas ini menyerukan agar sebagai puteri Sion atau puteri Yerusalem yang baru, kita bersorak-sorak melihat raja yang datang kepada kita. Ia adil dan jaya serta lemah-lembut dengan mengendarai seekor keledai beban yang muda.

Seekor keledai adalah tunggangan rakyat jelata, namun setia dalam tugas yang dia emban. Seekor keledai juga tidak pernah salah untuk kedua kalinya ke jurang yang sama. Dia datang dalam kebenaran, dalam damai dan rendah hati serta hidup berbelarasa.

Dalam Minggu Palmarum ini, kita dipanggil untuk menghayati dan memaknainya dengan beberapa refleksi karakter hidup keugaharian kita, sebagai berikut:

Komentar