Pemkab Bekasi Targetkan 1.971 Rutilahu Akan Dibangun di 20 Kecamatan

Pemerintahan62 Dilihat

Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang didampingi Kepala Disperkimtan Nur Chaidirt meninjau saluran drainase di Pasar Serang Kecamatan Cikarang Selatan

BeTimes.id– Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi, Nur Chaidir mengatakan pada tahun 2025,  ditargertkan 1.971 unit Rutilahu akan dibangun di 20 Kecamatan dan merencanakan peningkatan bantuan stimulan dari  Rp20 juta menjadi Rp40 juta tahun 2026.

Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) ini,  merupakan bentuk intervensi nyata untuk  menurunkan angka kemiskinan ekstrem di daerah ini. Beberapa tahapan teknis telah dijalankan, seperti survei lapangan, pendataan calon penerima, serta sosialisasi kepada masyarakat.

Hal itu dikatakannya ketika mendampingi  Bupati Bekasi, Ade Kuswara  Kunang meninjau  pelaksanaan dua program strategis, yakni Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALDS), di Kecamatan Cikarang Selatan dan Serang Baru, Rabu (16/04).

Kunjungan Bupati kali ini menjadi bagian dari proses verifikasi lapangan yang penting untuk menjamin akurasi data dan efektivitas pelaksanaan program. Dan memastikan program tepat sasaran, menyentuh kebutuhan riil masyarakat, serta mendukung percepatan pembangunan berbasis desa  menuju Bekasi yang Bangkit, Maju, dan Sejahtera.

Bupati Bekasi selain didampingi  Kepala Disperkimtan, Nur Chaidir, juga  sejumlah pejabat teknis yang secara  bersama-sama melakukan verifikasi lapangan dan berdialog dengan warga penerima manfaat guna memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai perencanaan dan kebutuhan masyarakat.

Program SPALDS juga menjadi perhatian serius sebagai langkah preventif dalam menciptakan lingkungan permukiman yang sehat. Pada tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan pembangunan 870 unit SPALDS yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Di tahun 2026, akan lebih menyasar wilayah-wilayah yang masih memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan, agar perilaku hidup bersih dan sehat dapat diterapkan secara merata,” ujar Nur Chaidir.

Dengan implementasi yang terus dikawal  kepala daerah, program Rutilahu dan SPALDS diharapkan mampu memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pendekatan pembangunan berbasis data serta peningkatan nilai bantuan stimulan menjadi indikator komitmen pemerintah daerah dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem, memperbaiki lingkungan permukiman, dan mendorong kesadaran hidup sehat.

Langkah ini juga menjadi pondasi penting dalam mewujudkan visi kepemimpinan Bupati Ade Kuswara Kunang dan Wakil Bupati Asep Surya Atmaja untuk menciptakan tata kelola pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan dari desa ke tingkat kabupaten.

Bupati Ade Kuswara menyampaikan program Rutilahu  bagian penting dari agenda pembangunan, karena menyentuh langsung aspek dasar kehidupan masyarakat. “Kita awali dengan pendataan dari desa, Rutilahu dilaporkan dari tingkat RT hingga dinas, disertai proses sosialisasi agar tepat sasaran.

Ditekankan bahwa program ini tidak hanya sebatas perbaikan fisik rumah, tetapi juga harus memenuhi standar hunian sehat. “Memiliki kamar mandi, sistem pembuangan limbah, dan lingkungan bersih, sebab masih melihat ada warga menampung air di wadah plastik terbuka yang  berpotensi menjadi sarang nyamuk dan membahayakan kesehatan,” tegasnya.

Bupati juga menekankan pentingnya pendekatan pembangunan berbasis Data Desa Presisi sebagai pijakan utama perencanaan lintas sektor. “Kalau desanya dibangun dengan benar, kabupaten akan ikut baik. Data Desa Presisi menjadi dasar kita membangun semua sektor, dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga sarana prasarana. Karena pada akhirnya, kesejahteraan itu harus dimulai dari desa,” tambahnya. (***)

Komentar