Refleksi Hari Kartini, Batak Center Usulkan Putri Sisingamangaraja XII, Lopian Menjadi Pahlawan Nasional

Nasional95 Dilihat

BeTimes.id– Pengurus Nasional Batak Center (PNBC) akan mengusulkan Putri Sisingamangaraja XII, Patuan Bosar Ompu Pulo Batu, Putri Lopian menjadi pahlawan nasional.

Ketua Departemen Tokoh Batak Inspiratif Pengurus Nasioanl Batak Center, dr. Adele Hutapea, M.Kes menyebut, Lopian digambarkan sebagai sosok yang kuat dan memiliki keberanian seperti laki-laki dalam membela bangsa Batak menghadapi penjajahan Belanda.

Lopian tidak takut menghadapi musuh di medan perang. “Lopian sangat setia dan berbakti kepada ayahnya dan keluarganya dan memilih mendampingi ayahnya dalam perjuangan daripada hidup dalam kemewahan.

Pengorbanannya yang heroik menjadi simbol kesetiaan dan dedikasi terhadap bangsanya,”ujar Adele, dalam Refleksi Hari Kartini 2025 Batak Center, di Kantor Batak Center, Jl. Tanah Abang II No 41 D Petodjo Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/4).

Pembicara lainnya, Anggota Dewan Pembina Nasional Batak Center Dr. Ir. Pasti Tampubolon, M.Sc, Tentara Amerika Serikat Letnan Kolonel Rosita Aruan Baptiste, S.H, dan refleksi hari Kartini di moderator Dr. Lindawati Sipahutar,M.Pd,CSBA. Hadir Ketua Dewan Penasehat PNBC Prof. Dr. H. Bomer Pasaribu, S.H., S.E., M.S, Ketua Umum PNBC Ir. Sintong M. Tampubolon, dan Sekretaris Jenderal, Drs. Jerry R. Sirait, Wakil Sekretaris Jenderal Jaya Tahoma Sirait dan Dr. Freddy FM Pandiangan. Refleksi Hari Kartini ini diinisiasi Ketua Pelaksana Tiomora br. Sitanggang, S.T, M.T, dan Sekretaris Desy Novita Sari Nainggolan A.Md.

Adele mengemukakan meskipun mengalami perjalanan kehidupan yang berat, Lopian tidak mengeluh, dia sangat mandiri dan mampu mengurus semua kebutuhannya sendiri.

“Lopian sangat mencintai tanah Tapanuli. Ia rela berkorban demi membela tanah airnya dari penjajah,” tandas mantan Aktifis GMKI Jakarta ini.

Adele menuturkan, Lopian mempelajari banyak pengetahuan dengan tekun. Pekerja keras yang handal, sehingga mendapat kepercayaan dari ayahnya, dan para pemuda tantara Batak menjadi Si Ulu Porang,” imbuh aktifis Kesehatan itu.

Menurutnya, Lopian adalah seorang survival yang cantik dan mampu bertahan hidup di hutan-hutan tropis Tapanuli Utara tanpa takut.

“Memiliki kemampuan ilmu kebatinan yang membuatnya mampu bersikap dewasa, tenang dan bijaksana, juga dikenal sebagai gadis muda yang berbudi luhur, dan pandai menari tor-tor,” ujar Adele.

Berdasarkan literasi dihimpun, Lopian BorU Sinembela alias Si Ulu Perang, lahir di Pearaja Dairi, Desa Sionomhudon, diperkirakan tahun 1888-1892. Lopian punya saudara, mereka Sultan Patuan Nagari dan Patuan Anggi.

Dia wafat Juni 1907, di Aek Sibulbolon, diperkirakan berusia 19 tahun karena tertembak pasukan Belanda, kemudian ketika Raja Sisimangaraja XII memegang putrinya yang berdarah akibat selongsong peluru, membuat Sisingamangaraja XII yang terkenal sakti mandaraguna harus meregang nyawa akibat tertembus peluru pasukan Belanda.

Konon, Sisingamangaraja XII memiliki pantangan tidak boleh memegang atau terkena darah manusia. Dalam acara yang sama, Ketua Umum PNBC Ir. Sintong M. Tampubolon mengatakan, Lopian mempunyai peran sentral dalam perjuangan Sisingamangaraja XII ketika itu. “Kita mengakui Sisingamangaraja XII sebagai pahlawan nasional, maka peran Lopian tidak terpisahkan saat itu. Karenanya, Batak Center akan mengusulkan sebagai pahlawan nasional juga, dan Boru (Panggilan untuk perempuan_red) Lopian pantas menjadi pahlawan nasional,” tandas Sintong.

Dikatakan, PNBC memiliki kerjasama dengan pemerintah, khususnya Kementerian Sosial untuk mengajukan para tokoh-tokoh Batak menjadi pahlawan nasional. “Sudah barang tentu Batak Center menjadi Lembaga mengusulkan tokoh-tokoh Batak menjadi pahlawan nasional.

Untuk mengusulkan menjadi pahlawan nasional itu, diperlukan dukungan berbagai pihak, tokoh nasional, universitas, dan tentu harus ada catatan ilmiahnya,” terang Sintong.

Hal senada dikatakan Jerry Sirait, PNBC akan mendorong Sumatera Utara mengusulkan Lopian menjadi Pahlawan Nasional, sehingga para tokoh-tokoh dari tingkatan Kabupaten/Kota sampai tingkat provinsi menyetujui akan sosok Lopian sebagai pahlawan nasional seperti halnya ayahnya, Sisingamangaraja XII. (Ralian)

Komentar