Wabup Bekasi Apresiasi Festival Bank Sampah Libatkan Desa dan Kelurahan se-Kecamatan Cibitung

Pemerintahan138 Dilihat

Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja tinjau hasil produk kerajinan daur ulang pada Festival Bank Sampah

BeTimes.id– Wakil Bupati (Wabup) Bekasi, Asep Surya Atmaja mengapresiasi Festival Bank Sampah melibatkan perwakilan dari 6 Desa dan satu Kelurahan  se-Kecamatan Cibitung digelar untuk memperingati Hari Bumi 2025. Hasil kerajinan berbahan sampah daur ulang, juga ditampilkan menandai komitmen bersama dalam mewujudkan Kabupaten Bekasi yang bersih dan berkelanjutan.

Kegiatan  dirangkaikan dengan seminar dan sosialisasi pengelolaan sampah,  menjadi momentum penguatan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendorong ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah rumah tangga. 

Festifal  berlangsung di Halaman Kantor Kecamatan Cibitung,  Selasa (22/4) ini diinisiasi  Kecamatan Cibitung bersama Forum Bank Sampah sebagai bagian dari gerakan lingkungan. 

Wakil Bupati Bekasi meninjau  sejumlah stan produk kerajinan  dari daur ulang sampah rumah tangga. “Alhamdulillah hari ini saya bisa menghadiri Festival Bank Sampah dan Sosialisasi Persampahan. Ke depan, tempat pembuangan sampah sementara bukan hanya terdapat di tingkat kecamatan, tetapi juga akan diupayakan tersedia di setiap desa,” ujarnya.

Ditegaskan, pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam menangani sampah sebagai bagian dari tanggung jawab bersama. Upaya memilah sampah dari rumah tangga tidak hanya berdampak terhadap pengurangan beban di TPA Burangkeng, tetapi juga berkontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Kesadaran menjaga lingkungan harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat. Inisiatif bank sampah sebagai  langkah konkret mengurangi beban sampah ke TPA sekaligus memberdayakan masyarakat dari sisi sosial dan ekonomi,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa menyatakan bahwa DPRD telah menyelesaikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Sampah dan menargetkan dalam waktu dekat akan disahkan menjadi Peraturan Daerah.

“Dalam implementasinya, setiap kecamatan wajib memiliki bank sampah, termasuk di pasar, instansi, dan lembaga lainnya. Kami di DPRD mendukung penuh pengelolaan bank sampah dan mendorong agar para pegiat di masing-masing RW mendapatkan insentif,” jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa sekitar 30 persen dari total bank sampah di Kabupaten Bekasi berada di Kecamatan Cibitung, yang dapat dijadikan sebagai percontohan bagi kecamatan lain dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Camat Cibitung Encun Sunarto menyampaikan bahwa saat ini telah terbentuk 123 unit bank sampah yang tersebar di 70 RW dari total 172 RW di wilayah Kecamatan Cibitung. Pihaknya menargetkan satu RW satu bank sampah sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah berbasis komunitas.

“Ini memang tantangan besar, tetapi alhamdulillah seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat mendukung. Selain itu, kami juga mendorong sekolah-sekolah untuk mengelola sampahnya masing-masing,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa beberapa RW di Cibitung telah mampu memproduksi berbagai produk dari pengolahan sampah, seperti kompos, pupuk, kerajinan, sabun dari minyak jelantah, hingga eco-enzim, yang dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi sekaligus menjaga lingkungan.

Festival Bank Sampah se-Kecamatan Cibitung tidak hanya menjadi ajang edukasi dan apresiasi terhadap upaya pengelolaan sampah, tetapi juga menunjukkan sinergi nyata antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat dalam menciptakan solusi lingkungan yang berkelanjutan. 

Melalui penguatan peran bank sampah di tingkat RW, dukungan regulasi dari DPRD, serta keterlibatan aktif dunia pendidikan, Kecamatan Cibitung diharapkan menjadi percontohan pengelolaan sampah terpadu di Kabupaten Bekasi. Komitmen kolektif ini diharapkan mampu mengurangi beban TPA, meningkatkan kesadaran lingkungan, serta memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarawarah. (***)

Komentar