BeTimes.id-Leo Butar-butar, Ketua Lembaga Monitoring Pembangunan Pengambangan Sumber Daya Manusia Indonesia (LMPPSDMI) menyoroti rencana open bidding di lingkungan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bekasi. Pasalnya, isu yang beredar adanya sejumlah pejabat yang akan ikut open bidding, dinilai selama ini bermasalah.
Terutama Kepala SMPN yang akan ikut open bidding ke posisi eselon II B. Sebab, open bidding terbuka dan bebas diikuti PNS yang sudah memenuhi persyaratan. Bahkan informasi yang diperoleh Bekasi Times, banyak Kepala SDN dan SMPN yang golongannya sudah ada IVB dan IVC, akan ikut open bidding karena sudah memenuhi syarat.
Hanya saja menurut Leo, nama-nama yang beredar khususnya Kepala SDN dan SMPN yang akan open bidding, justru ketika memimpin di sekolah, dinilai bermasalah, bahkan dengan para guru pun tidak akur.
“Dengan guru-guru pun tidak solid, sehingga sangat tidak masuk akal kalau ternyata kelak lolos open bidding. Tidak menutup kemungkinan, ada permainan melibatkan oknum di Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi dan Pengawas Sekolah, hingga bisa lolos open bidding” kata Leo.
Untuk itu, Leo berharap agar Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan melakukan seleksi yang ketat, sehingga calon pejabat eselon II B benar-benar lolos karena memang prestasi,” katanya.
Diakui, banyaknya jabatan eselon II B yang lowong, membuat peluang open bidding sangat terbuka. Ada sekitar 15 jabatan lowong, sehingga kalau saja yang mendaftar ke satu jabatan 4-5 orang menuju 3 besar, maka dibutuhkan sekitar 60 pejabat.
Selama ini, open bidding di Kabupaten Bekasi hanya diikuti pejabat eselon IIIA, namun informasi beredar kalau tahun ini, terbuka bagi semua pejabat yang sesuai golongannya. Tidak lagi terpaku dengan aturan lama itu, tetapi terbuka bagi PNS yang golongannya sesuai.
Karena itulah, banyak Kepala SDN dan SMPN yang akan ikut open bidding. Sebab, secara golongan, banyak guru yang sudah memenuhi syarat. Salah satu Kepala SMPN yang akan ikut open bidding itu, kata Leo dinilai bermasalah. “Makanya, kalau lolos open bidding, sangat tidak masuk akal karena di sekolah yang dipimpinnya saat ini dinilai tak becus,” tandasnya.
Sejauh ini, Bekasi Times belum mendapatkan konfirmasi dari Pj Bupati terkait rencana open bidding in. (hem)