Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menghadiri rapat koordinasi optimalisasi infaq dan shodaqoh pada dunia usaha dalam rangka penanggulangan kemiskinan ekstrim di kabupaten Bekasi tahun 2022
BeTimes.id- Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menegaskan ada lima aspek yang harus diperhatikan pada dunia usaha yaitu penyerapan tenaga kerja lokal, penyerapan produk lokal, penyaluran CSR, Pendapatan aset daerah untuk kontribusinya dan pembinaan sumber daya manusianya seperti karyawan.
Hal itu dikatakan Pj Bupati Bekasi dalam Rapat koordinasi optimalisasi infaq dan shodaqoh pada dunia usaha dalam rangka penanggulangan kemiskinan ekstrim di kabupaten Bekasi tahun 2022 di hotel Sakura park, Sukamahi kecamatan Cikarang Pusat, Rabu (30/11). Kegiatan tersebut dihadiri 120 orang perwakilan dari perusahaan di Kabupaten Bekasi.
“Ya, tentunya para karyawan swasta adalah umat beragama, mereka juga tentunya berkewajiban berzakat, infaq dan shodaqoh. Jadi kita ingin mengintegrasikan pembayaran zakat, infaq dan shodaqohnya itu melalui Baznas kabupaten Bekasi,” ujar Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan.
Dengan adanya program zakat perusahaan, akan lebih besar penerimaan zakat dan infak yang diterima. “Melalui perusahaan, mungkin bisa terkumpul dengan nominal besar, kita bisa bangun apapun, bisa bantu siapapun dengan uang yang terakomodir dari infaq dan shodaqoh itu,” harapnya.
Dikegiatan tersebut, perusahaan diharapkan dapat mengisi formulir kesediaan lalu bersedia untuk dikunjungi Baznas Kabupaten Bekasi.
“Nanti Baznas berkunjung ke perusahaan untuk menjelaskan kepada semua karyawan atau perwakilannya mengenai program Baznas yang sudah berjalan,” katanya.
Dani juga mengatakan, infak dan shadaqah akan mengjadi solusi mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Bekasi. Jangan sampai, pesan Dani, harta itu cuma hanya beredar di kalangan orang kaya saja.
“Tapi harus didistribusikan ke orang miskin dengan cara zakat, infaq dan shodaqoh. Tata caranya sudah ada dan sudah diatur, pemanfaatannya bagaimana dan tentu saja ini menjadi peluang sangat besar bagi kabupaten Bekasi jika dapat diintegrasikan,” ujarnya.
Dani juga berharap agar perusahaan dapat membentuk Unit Pengolahan Zakat (UPZ) di masing-masing perusahannya. Dengan begitu, perusahaan bisa mengkoordinir langsung penyetoran zakatnya ke Baznas Kabupaten Bekasi.
“Atau bisa distribusikan langsung oleh perusahaan, nanti hanya laporannya saja yang di sampaikan ke Baznas. Tadi juga kita tawarkan berbagai program terutama program terbaru dari Baznas yaitu Bekasi Permata, pemberian rantang makan untuk lansia dan duafa,” tandasnya.(*/hem)
Komentar