BeTimes.id-Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dalam Ibadah Paskah Nasional & Dies Natalis ke-61 Tahun menyoroti persolan kekerasan di Tanah Papua.
Ketua Umum DPP GAMKI, Willem Wandik dalam pidatonya menegaskan, pentingnya pemimpin nasional menghadirkan ke damaian di Tanah Papua.
“Kami sebagai umat Kristiani yang percaya terhadap ajaran Tuhan Yesus, perlu mengingatkan kepada para pemimpin nasional, untuk tidak menodai kesucian Tanah Injil di Tanah Papua dengan pertumpahan darah, dimana proses militerisme yang berkepanjangan tidak akan menjadi solusi nyata bagi perdamaian di Tanah Papua, sebab leluhur di sana telah mengimani ajaran Tuhan Yesus, dan tentunya Tuhan Yesus telah menjamin keselamatan atas setiap nyawa di atas Tanah Papua,” ujar Wandik, di Gereja GPIB Imanuel, Jakarta, Jumat (28/4).
Hadir Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta di Indonesia (PGPI) Pdt. Ronny Mandang, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) GAMKI Michael Wattimena, Anggota MPO GAMKI Esther Telambanua, dan Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Jacky Manuputty.
Menurut Wandik, setiap noda darah tertumpah di atas Tanah Papua, menjadi “darah suci” yang akan memantik kemarahan Tuhan, dan pada akhirnya semua tujuan baik yang direncanakan oleh pemimpin nasional tidak akan pernah mencapai konsensus yang baik.
“Ratusan triliun yang telah ditelah digelontorkan, tidak akan mendatangkan kebaikan apa pun selama harkat dan martabat orang-orang yang beriman di atas Tanah Papua,” tukas Anggota DPR RI ini.
Lanjut Wandik, momentum “Paskah” ini dapat menjadikan pengingat kepada kita semua, untuk kembali ke jalan kebaikan.
“Dan merestorasi seluruh pendekatan “kekerasan” yang pada akhirnya tidak mendatangkan kebaikan apapun di atas Tanah Papua,”ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, pelayanan firman Pdt. Yerry Pattinasarany mengatakan, hanya orang yang berjalan dari anugerah yang akan membangkitkan orang terhormat.
“Tidak mungkin bangsa ini dibangun oleh orang tidak terhormat. Kesejahteraan bangsa ini dilakukan oleh tangan dan hati yang luar biasa,”ujar Yerry. (Ralian)
Komentar