Satu Keluarga Bunuh Diri dari Apartemen Penjaringan, Polisi Periksa Driver Taksi Online

Hukum306 Dilihat

BeTimes.id–Tewasmya empat orang tewas setelah lompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3), membetot perhatian masyarakat. Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan AEL (52), remaja laki-laki JWA (13), dan remaja wanita JL (16).

Terkait tewasnya satu keluarga di apartemen Penjaringan hingga kini tim Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara masih melakukan penyidikan.

Aparat Reskrin memeriksa sejumlah saksi terkait kasus empat orang sekeluarga yang lompat dari lantai 22 apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara. Salah satunya driver taksi online yang sempat mengantar sekeluarga itu ke apartemen.

“Itu terakhir dia pakai taksi online bahkan komunikasi terakhir dengan sopir taksi online sangat natural. Tidak ada kecemasan,” ucap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin (18/3).

Gidion juga menyebut keluarga itu sempat menginap satu malam di apartemen.

“Tinggal di apartemen selama 1 malam,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Jakarta Utara, AKBP Hady Siagian, menjelaskan komunikasi yang terjadi di antara sekeluarga dengan sopir taksi online tersebut. Ia menyebut tak ada indikasi sekeluarga itu akan melakukan bunuh diri.

“Itu ke sini ya ke sini gitu loh arah tujuan biasa. Patokan map. Maksudnya nggak ada bahasa yang menunjukkan dia kalau mau bunuh diri gitu,” jelas Hady.

“Bahasanya cuma ‘antar saya ke sini, antar saya ke apartemen ini’,”ujarnya.

Mereka pun sempat meminta pengemudi mengantar ke tempat makan.

“Ya sebelum ke apartemen itu kan dia sempat makan dulu,” tandas Kapolres.

Berdasarkan keterangan dihimpun, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (9/3/2024). Keempat korban itu adalah pasangan suami isteri pria EA (50), perempuan AEL (52), dan dua anaknya, remaja laki-laki JWA (13) dan remaja wanita JL (16) melompat dari apartemen lantai 22, dengan kondisi keempatnya dengan tangan terikat terjun bebas.

Polisi mengungkap rekaman CCTV sebelum 4 orang sekeluarga tewas setelah diduga melompat dari lantai 22 apartemen di Jakut. Dari rekaman CCTV, wanita AEL (52) sempat mengumpulkan ponsel milik tiga korban lainnya.

“Sekitar jam 16.04 WIB, para korban ini masuk dalam lift, terekam ini. Dalam lift ini terlihat EA mencium-cium kening dari AEL, JWA, dan JL. Setelah dicium-cium keningnya, AEL termonitor mengumpulkan handphone-handphone dari para korban di tasnya, kemudian naik ke atas,” ucap Ady.

Setelahnya, keempat korban terpantau menuju ke arah roof top apartemen. Tak berselang lama, keempatnya didapati terjatuh di dekat lobi apartemen dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Kemudian pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan pantauan CCTV, kemudian naik ke tangga darurat untuk naik ke roof top apartemen. Kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobi apartemen,” ucap Ady.

Sempat terdengar bunyi keras di aspal apartemen, hingga mengundang perhatian warga. Beberapa warga berupaya menyambangi suara benda keras tersebut. Tidak diduga mereka penghuni apartemen lantai 22 yang terjun bebas tersebut.

Para korban yang terjun bebas dalam kondisi tangan terikat. Korban dalam kondidi luka disekujur tubuh korban, hingga bagian kepala korban pecah akibat benturan aspal yang menghantam sekujur tubuh korban.

Dugaan sementara polisi, keempat korban tersebut bunuh diri. Namun sejauh ini belum terungkap motif keempat korban itu bunuh diri. (Davin)

Komentar