Airlangga Mundur Dari Jabatan Ketum Partai Golkar, JK:Harus Ada Alasan Yang kuat

Politik195 Dilihat

BeTimes.id–Mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar membetot perhatian warganet. Salah satunya, Wakil Presiden era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan era Presiden Joko Widodo periode pertama Jusuf Kalla ikut angkat bicara terkait mundurnya Airlangga.

Menurut JK, panggilan Jusuf Kalla, tidak ada alasan bagi Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mundur dari kursi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin itu.

“Airlangga Hartarto telah memenangkan Partai Golkar. Mundur harus ada alasan yang kuat, atau alasan pribadi. Kecuali ada tekanan,” tegas mantan Ketua Umum Partai Golkar itu, dalam keterangannya seperti diunggah di salah satu televisi swasta, Minggu (11/8).

JK mengakui, bahwa Airlangga berhasil memenangkan Partai Golkar dengan menambah jumlah kursi di DPR RI, dan kursi di DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.

“Pak Airlangga juga memiliki andil memenangkan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan wakil presiden di Pemilihan Presiden 2024,”ucap JK.

Menurut JK, jarang Ketum Partai Golkar mengundurkan diri sebelum Munas. Karenanya, JK sangat terkejut mendengar kabar mundurnya Airlangga.

“Bahkan sudah disepakati oleh pak Icah (Aburizal Bakrie) selaku ketua Pembina dan LBP (Luhut Bisar Panjaitan sebagai ketua penasehat sepakat jabatan ketua umum sampai di Munas Desember nanti,”tandas JK.

Jika Ketum berhalangan, lanjutnya, maka ditunjuk Ketua Pelaksana Tugas (PLT) untuk menggantikan Airlangga. “Ya harus dari jajaran struktur partai dan sudah lima tahun berada di Golkar,”terang JK.

Lebih lanjut, JK mengatakan, untuk menempati posisi ketua umum harus menjadi anggota partai selama lima tahun, dan pernah menjabat di structural partai di tingkat provinsi atau di Bawah DPP.

“Munas itu Desember, itu yang harusnya ditaati. Jangan ada tekanan-tekanan,atau menyerah. Buat apa ada kader-keder jutaan pasrah dengan tekanan,”ujar Jk.

Sementara itu, politikus Partai Golkar, Andi Sinulingga mengatakan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia akan menggantikan posisi Airlangga Hartarto yang mundur dari posisi Ketua Umum (Ketum) Golkar. Rencananya, hal itu akan dilakukan dalam forum Munas Golkar .

“Nanti Munas secepatnya, nanti Bahlil ketua umum,” ucap Andi saat dihubungi, Minggu (11/8).

Tak cuma itu, Andi menjelaskan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang akan menjadi Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Golkar untuk gantikan posisi Airlangga sementara.

“Plt-nya Agus Gumiwang,” ujar Andi

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Nurdin Halid menegaskan, belum ada kesepakatan Agus untuk gantikan Airlangga menjadi pimpinan partai berlambang pohon beringin itu. Ia menegaskan, pemilihan Plt Ketua Umum Partai Golkar harus melalui rapat pleno DPP.

“Belum-belum. Plt harus melalui rapat pleno DPP. Plt ditentukan rapat pleno,” kata Nurdin saat dihubungi, Minggu (11/8).

Resmi Mundur sebagai Ketum Golkar, Airlangga Hartarto Pastikan Stabilitas Transisi Pemerintahan

Nurdin pun mengklaim, DPP Partai Golkar belum menentukan rapat pleno. “Belum ada belum-belum (ada jadwal rapat pleno DPP,” ujar dia.

Diberitakan, Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

“Saya Airlangga Hartarto setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam Waktu dekat. Maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar maka dengan ini saya menyatakan penguduran diri ini terhitung sejak Sabtu 10 Agustus 2024. Selanjutnya sebagai partai besar, matang, dan dewasa DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku. Semua proses ini dengan damai, tertib, dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,”ucap Airlangga dalam keterangn persnya, Sabtu (10/8).

Lebih lajut, Airlangga mengatakan, demokrasi harus dikawal dan kita kembangkan terus menerus. “Partai politik adalah pilar demokrasi kita, Indonesia adalah negeri besar.Kita harus memastikan bahwa demokrasi terus berjalan dari generasi satu ke generasi berikutnya,”tandas Menteri Koordinator Perekonomian itu.

Partai Golkar, Airlangga mengatakan, sejauh ini telah menjadi kebanggaan bagi kader-kader partai berlambang pohon beringin tersebut. “Telah menjadi kekuatan terdepan demokrasi Indonesia,”imbuh Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga menuturkan, Partai Golkar sebagai pemenang kedua legislatif telah meraih 102 kursui DPR RI, ratusan kursi di parlemen di tingkat provinsi dan ribuan kuris parlemen di tingkat kabupaten/kota.

Menurut Airngga, Partai Golkar juga telah melakukan transformasi besar dengan ikut mengantarkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029. (Dean)

Komentar