PGI Minta DPR dan Presiden Tegakan Konstitusi

Politik168 Dilihat

BeTimes id–Mencermati dinamika politik kenegaraan yang berkembang saat ini setelah keluarnya Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 yang memuat ambang batas (threshold) pengusungan calon Kepala daerah, serta Putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024 tentang syarat usia pencalonan kepala daerah.

Keputusan MK yang dirumuskan sebagai tanggapan terhadap gugatan Partai Buruh dan Partai Gelora atas Undang-Undang Pilkada sudah seharusnya diterima dengan lapang dada oleh semua pihak, sebagaimana posisi Keputusan MK yang bersifat final dan mengikat.

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan positif putusan Mahkamah Kontitusi (MK) dan mengajak seluruh elemen masyarakat dan semua Lembaga negara terkait menghormati dan menaatinya.

Dalan sikapnya PGI, lanjut Sekretaris Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Pdt.Henrek Lokra, putusan MK bersifat final dan mengikat.

“Meminta DPR RI dan Pemerintah untuk secara aktif dan bijaksana mencegah terjadinya krisis konstitusi yang berpotensi mencederai Pancasila dan UUD 1945,”ucap Lokra, dalam keterangan persnya, Kamis (22/8).

Lebih lanjut, Lokra mengatakan, PGI Mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus menyingkapi dengan kritis dan damai perilaku-perilak politik yang dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi, dan yang mencederai kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila.

Di tempat berbeda, Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman dilempari botol oleh massa aksi di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8).

Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman bersama Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi alias Awiek tiba-tiba mendatangi massa aksi di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8).

Berdasarkan pantauan wartawan, Habib dan Awiek langsung naik ke atas mobil komando bersama Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal.

Namun, kemunculan Habib dan Awiek mendapat penolakan massa aksi. Massa juga sempat melempar botol ke arah mobil komando.

“Turun turun turun enggak tau malu,” kata massa aksi.

Massa aksi tak terima kehadiran Habib di tengah-tengah demonstrasi. Mereka terus melempar batu ke arah Habib. Polisi yang membawa tameng menangkis lemparan botol.

Tak lama Habib dan Awiek di atas mobil komando. Ia kemudian turun dan kembali masuk ke DPR. (Davin)

Komentar