Kunjungan Apostolik, Paus Fransikus Akui Perbedaan Bisa Hidup Akur di Indonesia

Uncategorized150 Dilihat

BeTimes.id–Dalam kunjungan Apostolik ke Indonesia, Bapa Suci Umat Katolik Paus Fransiskus mengucapkan salam hangat kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Saya mengucapkan salam hangat kepada Presiden terpilih untuk masa tugas pelayanan Anda yang membawa buah untuk Indonesia, sebuah negara kepulauan yang luas yang terdiri dari ribuan pulau yang dikelilingi laut yang menghubungkan Asia ke Oseania,” kata Paus Fransiskus di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9).

Paus Fransiskus didampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Hadir Wakil Presiden KH. Mar’uf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subianto, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Imam Besarcl Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan sejumlah pejabat negara.

Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia disambut upacara kenegaraan. Tampak sejumlah pasukan presiden berpakaian seragam merah putih, dengan membawa dua bendara dua negara, bendera Merah Putih dan bendera Vatikan.

Lebih lanjut, Paus Fransiskus mengakui bahwa Indonesia adalah negara luar biasa untuk perbedaan yang bisa menyatu sebagai satu bangsa.

“Di sini semua suku dan agama saling menghormati,”ucap Paus Fransiskus.

Menurut Paus Fransiskus, manusia harus memperhatikan keseimbangan perbedaan kebudayaan dan ideologi. “kita harus selalu membela perbedaan karena merupakan karya artisanal,”imbuh Paus Fransiskus.

“Satu orang yang bijaksana pernah mengatakan, politik adalah kebebasan yang utama,”kata Paus Fransiskus.

Dalam kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus adalah penerbangan yang panjang.

Dia mengemukakan, Indonesia adalah negara yang sangat majemuk dengan 714 suku bangsa dan etnis. “Juga 1700 pulau yang terdiri dari suku, agama dan etnis. Namun bagi Indonesia perbedaaan adalah anugerah,”ujar Jokowi.

Namun demikian, menurut Jokowi, semangat perdamaian dan toleransi itulah yang dikembangkan di Indonesia dengan tetap ikut menjaga perdamaian dunia.

“Konflik diberbagai penjuru dunia telah memakan korban, khususnya konflik di Palestina sudah memakan sebanyak 40.000 korban jiwa. Indonesia dan Vatikan tetap mendukung kemerdekaan dengan two state solution antara Palestina dan Israel,” kata Presiden Jokowi. (Dean)

Komentar