Sidang Raya XVIII PGI Akan Digelar di Toraja

Nasional43 Dilihat

BeTimes.id–Sidang Raya XVIII Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) akan digelar tanggal 8-14 November 2024 di Rantepao, Toraja, MPH-PGI.

Sekretaris Umum PGI, Pdt. Jacky Manuputty, mengatakan Sidang Raya bukan sekadar pertemuan gerejawi, tetapi juga merupakan momentum penting bagi umat Kristen dari berbagai latar belakang untuk bersatu dalam iman.

“Sidang Raya ini adalah perhelatan iman yang menyatukan umat Kristen di Indonesia dengan segala keberagamannya, dan peristiwa ini kita sambut dengan sukacita yang besar,” ungkap Pdt. Jacky, dalam keterangan persnya yang dikutip dari laman PGI, Rabu (6/11).

Dia juga menggarisbawahi betapa istimewanya acara ini, yang mungkin baru akan terulang dalam 500 tahun ke depan. “Toraja sebagai tempat yang sudah terkenal akan keindahan alam dan budayanya, menjadi daya tarik yang mendorong para peserta untuk hadir,”imbuh Pdt Jacky.

Dia juga menyampaikan bahwa Sidang Raya ini rencananya akan dihadiri sejumlah tokoh-tokoh nasional, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Agama, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dijadwalkan akan hadir.

“Kami menyampaikan apresiasi dan sukacita atas keramahan dari Gereja Toraja, Pemerintah Daerah, jemaat, serta masyarakat yang turut menyambut perhelatan akbar ini dengan penuh antusiasme dan keterbukaan,”tandas Pdt Jacky.

Tak lupa, dia mengucapkan terima kasih kepada Pdt. Musa Salusu dan seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan perhelatan Oikoumene ini.

Dalam kesempata yang sama, Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja (BPS GT) Pdt. Alfred Anggui, menyampaikan rasa gembira dan antusiasmenya menyambut ribuan peserta yang akan hadir. Ia menekankan bahwa Sidang Raya ini adalah sebuah perhelatan besar yang sudah dipersiapkan dengan matang untuk memberikan kesan mendalam bagi semua yang datang.

“Kami menyambut dengan penuh sukacita Sidang Raya ini, acara besar yang akan dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai daerah di Indonesia. Semua telah kami siapkan dengan baik untuk memberikan pengalaman berkesan bagi para peserta,” ujar Pdt. Alfred.

Ketua Umum Panitia Sidang Raya ke-XVIII PGI 2024 Pdt. Musa Salusu mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada Gereja Toraja sebagai tuan rumah Sidang Raya kali ini.

Menurutnya, panitia bersama masyarakat dan pemerintah daerah telah bersinergi dalam menyambut dan mempersiapkan acara ini dengan semangat penuh.

“Kami bersyukur diberi kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Sidang Raya PGI yang ke-18. Panitia, masyarakat, dan pemerintah daerah dengan semangat tinggi telah bergotong royong menyiapkan segala sesuatu, termasuk kemasan acara yang sarat dengan nilai budaya lokal,” jelas Pdt. Musa.

Menurut dia, pembukaan acara akan diadakan di situs budaya Kete Kesu, dilengkapi dengan pameran budaya dari berbagai daerah di halaman kantor BPMS Gereja Toraja.

“Selama tujuh hari, kita akan menyaksikan relasi kebersamaan yang begitu kental, memperlihatkan kekayaan budaya dan kebersamaan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Pdt. Musa juga menyebutkan bahwa dukungan datang dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk dari kalangan Muslim dan Katolik, memperlihatkan kebhinekaan dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

Terkait persiapan teknis, Pdt. Jimmy Sormin sebagai Koordinator PGI untuk Sidang Raya menjelaskan bahwa acara ini akan berlangsung dengan konsep ramah lingkungan, salah satunya dengan mengurangi penggunaan kertas.

“Kami telah mengembangkan aplikasi Sirampun sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi panitia serta peserta, untuk mendukung kelancaran acara dan menjadikannya lebih efisien,” terang Pdt. Jimmy.

Inovasi ini, lanjut Pdt Jimmy, diharapkan dapat menciptakan acara yang lebih terorganisir dan berwawasan lingkungan, sejalan dengan komitmen gereja untuk menjaga keberlanjutan alam.

Dengan persiapan yang matang serta dukungan penuh dari masyarakat lokal, Sidang Raya ke-18 PGI di Toraja ini diharapkan akan menjadi ajang perayaan iman, budaya, dan kebersamaan yang mampu memperkuat persaudaraan umat Kristen di Indonesia.

“Sekaligus memperlihatkan keindahan budaya dan keramahan masyarakat Toraja kepada para peserta yang dating,”ujar Pdt Jimmy. (Dean)

Komentar