KAI Telah Kantongi Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang

Berita37 Dilihat

BeTimes.id– Manajer Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Leza Arlan mengataqkan, telah mengantongi identitas pelaku pelecehan seksual yang terjadi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Leza menjelaskan bahwa laporan terkait insiden tersebut langsung ditindaklanjuti dengan penelusuran melalui Sistem CCTV Analytic. “Laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan penelusuran Sistem CCTV Analytic untuk melacak terduga pelaku,” kata Leza dalam siaran pers, Senin (7/4).

Leza menambahkan identitas pelaku kini telah dimasukkan ke dalam sistem untuk memberikan notifikasi kepada petugas jika pelaku kembali memasuki area stasiun.

Selain itu, KAI Commuter juga berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk melanjutkan proses hukum lebih lanjut.

Sebelumnya, sebuah video viral di Instagram memperlihatkan seorang perempuan menangis setelah memasuki taksi online.

Dalam video tersebut, perempuan tersebut mengungkapkan baru saja menjadi korban pelecehan seksual saat turun di stasiun.

Ia juga melaporkan kejadian itu kepada petugas setempat dan meminta agar dilakukan pengecekan CCTV. “Terus aku tadi bilang sama pihak dari KAI, katanya kalau mau putar CCTV harus ke Stasiun Juanda. Aduh, aku pusing banget, aku pengin nangis,” kata perempuan tersebut sambil menahan tangis, dikutip Minggu (6/4).

Sementara itu, Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter Broer Rizal mengatakan KAI Commuter berkomitmen untuk memberikan pendampingan hukum kepada pengguna jasa yang menjadi korban pelecehan seksual maupun kekerasan di kereta rel listrik (KRL) Commuter Line.

“Silakan laporkan pada petugas. Dari kami akan melakukan pendampingan ketika dibutuhkan pada saat akan meneruskan ke aparat keamanan atau menindaklanjuti secara hukum,” kata Direktur Operasi dan Pemasaran KAI Commuter Broer Rizal dalam acara “Sosialisasi Setop Tindak Pelecehan di Transportasi Publik” di Jakarta, dikutip dari berita Antara, Senin (7/4).

Ia menjelaskan, KRL Commuter Line menjadi salah satu moda transportasi publik yang cukup populer bagi masyarakat, khususnya di Jabodetabek.

Hal ini terlihat dari okupansi penumpang kereta di jam-jam sibuk seperti pagi hari, di mana masyarakat bepergian ke tempat kerja, dan juga pada sore hari ketika pulang kerja.

Ramainya stasiun dan kereta ini tak jarang dimanfaatkan oleh oknum penumpang untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh dan merugikan penumpang lain misalnya pencurian barang hingga pelecehan.

Broer Rizal menegaskan, KAI Commuter telah melakukan sejumlah upaya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jasa dengan menyiagakan petugas pengawal kereta (Walka), kamera pemantau (CCTV), hingga menyediakan Kereta Khusus Wanita (KKW). (Ralian)

Komentar