BeTimes.id-Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kabupaten Bekasi yang meliputi 23 Kecamatan, 187 Desa dan Kelurahan, tidak memadai lagi. Karena TPA satu-satunya di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu sudah overload atau melebihi kapasitas, sehingga harus ada alternatif lain agar ridak menimbulkan masalah di masa mendatang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bekasi Peno Suyatno mengakui, TPA Burangkeng sudah tak memadai. Makanya, sangat berharap ke depan bisa merealisasikan TPA Sampah tambahan di 3 lokasi yang berjauhan, sehinggga bisa menampung sampah dari wilayah terdekat. “Ini harapan saya, sehingga persoalan sampah bsa segera diatasi. Sampai saat ini, memang masih terus diupayakan agar sampah tetap tertampung, namun dengan kondisi TPA yang sudah overload, di masa mendatang akan menbimbulkan masalah, sehingga harus ada TPA baru,” katanya kepada Bekasi Times.id.
Tiga lokasi yang diimpikannya, masing-masing di Kecamatan Bojongmangu, Pebayuran dan Tarumajaya. Tentu saja harus diimbangi dengan penyediaan mesin pengolah sampah yang mampu memberikan kontrbusi ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sampah dipilah lalu sampah organic diolah jadi pupuk, sedangkan sampah plastik diolah jadi biji plastik yang bisa dijual.
Peno yang juga Kepala Dinas Perindustri ini mengaku, dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, TPA di satu tempat sudah tak memadai. Apalagi yang ada saat ini, sudah melebihi kapasitas, sehingga TPA yang baru harus diadakan,” katanya.
Menyinggung rencana TPA di tiga lokasi itu, dikatakan masih sebatas pemikirannya yang akan ditindaklanjuti di masa mendatang. Masyarakat sekitar juga harus dajak musyawarah agar pembuangan sampah ke sana bisa berjalan dengan baik.
Dengan penyediaan 3 titik lokasi sampah itu, akan meringankan biaya operasional dan perawatan truk pengangkut sampah,”Bahan Bakar Minyak (BBM) akan lebih ringan, truk pun tak cepat rusak,” katanya. (hem)
Komentar