Sekoper Cinta Modal Utama Pemberdayaan Perempuan

Pendidikan392 Dilihat

BeTimes.id-Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi  menutup acara  program pemberian teori pelatihan Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita), di Kantor Desa Bojongmangu, Kecamatan Bojongmangu, Rabu (29/7).

Kegiatan tersebut merupakan objek pelaksanaan pembangunan Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).

Kepala Dinas DP3A Kabupaten Bekasi Yuliadi Prihartono,  mengatakan para peserta pelatihan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat pada rangkaian pelatihan Sekoper Cinta yang  dapat memberikan dampak pada perekonomian serta ketahanan keluarga, khususnya di Desa Bojongmangu.

“Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada ibu-ibu yang sudah demikian antusias dan semangat mengikuti program yang berkaitan dengan P2WKSS, yaitu Sekoper Cinta. Semoga ilmu dan wawasannya menjadi modal yang luar biasa dan  berdampak positif dan meluas terhadap perkembangan di Desa Bojongmangu, di bidang ekonomi, pendidikan dan sumber daya manusianya,” katanya.

Ditambahkan, keterampilan dan wawasan yang didapat dalam pelatihan tersebut menjadi modal utama yang sangat penting untuk menyongsong masa depan yang banyak tantangan, terutama di sisi teknologi.

“Dengan teknologi yang semakin maju, dunia maya yang luas, betul-betul harus dihadapi dengan cara bijak. Ibu-ibu sudah mendapatkan materi yang menyangkut teknologi, harus diseriusi. Nanti juga dari Gugah Nurani Indonesia memberikan pelatihan bahasa Inggris dan menulis kreatif.  Ini sebagai modal untuk membina keluarga yang lebih baik, dan membimbing anak-anak, karena  bisa mengakses dunia maya yang tiada batas,”  katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga DP3A Kabupaten Bekasi Sapto Noviantoro mengungkapkan, pelaksanaan program sempat tertunda karena pandemi Covid-19, sehingga materi pelatihan yang sempat direncan menjadi terhambat. Namun, perubahan yang diharapkan sudah mulai terlihat di masyarakat.

“Masyarakat di Desa Bojongmangu ini sangat santun, malu untuk berbicara dan mengutarakan pendapatnya. Tetapi dengan 8 pertemuan di program Sekoper Cinta, mereka sudah mulai berani menyatakan pendapatnya. Ini sebuah kemajuan yang patut  diapresiasi,  karena ada kemauan untuk maju dan belajar,” katanya.

Ani Dewi, salah satu peserta program Sekoper Cinta, mengungkapkan perasaan sedih dengan berakhirnya program teori ini, dan berterimakasih telah diikutsertakan dalam pembinaan dan pelatihan.

“Terimakasih  kepada tim fasilitator. Saya sedih karena  merasa sudah jadi keluarga di sini. Terima kasih atas ilmu yang luar biasa, dari fasilitator yang hebat dan diharapkan bisa bermanfaat dan Desa Bojongmangu semakin maju, semakin sukses,” ucapnya haru.

Kegiatan tersebut ada 26 sub-tema yang diajarkan kepada 100 wanita. Kelas terakhir yang diberikan pada peserta yakni kelas memasak dan forum diskusi mengenai peran peremuan dalam politik. Diluar program Sekoper Cinta, akan ada program pelatihan  seperti  beternak, bercocok tanam, menulis kreatif, pelatihan Bahasa Inggris. (hms/hem)

 

Komentar