Terkait Pembangunan Tanggul Citarum, Anggota DPR RI Daeng Muhamad Akan Panggil BBWSC dan Kementerian PUPR

Uncategorized501 Dilihat

H Daeng Muhamad

BeTimes.id-Anggota DPR RI Daeng Muhamad akan memanggil pihak-pihak berwenang menangani tanggul Kali Citarum, karena perbaikan tanggul Kali Citarum dari sisi Kabupaten Bekasi maupun Kabupaten Karawang jauh dari kata tuntas atau selesai, sekalipun sudah dikunjungi Presiden Jokowi.

Daeng mengatakan, akan memanggil Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC), Kementerian PUPR dan menaggih kembali janji mereka yang akan menyelesaikan perbaikan tanggul secara cepat.
“Perbaikan Kali Citarum mulai dari Kecamatan Kedungwaringin, Pebayuran, Cabangbungin, dan Muaragembong belum ada perbaikan yang siginifikan,” ujarnya anggota DPR RI dari Faksi PAN yang berasal dari Dapil VII Jabar meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta, Minggu (31/10).
“Jangan sampai instruksi presiden tidak bisa dijalankan secara baik, karena ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hak dasar rakyat, sehingga warga bisa tenang saat musim hujan,” katanya.

Langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, memanggil Dirut BBWSC dan meminta kepada Fraksi PAN di DPR RI untuk berjuang agar ada penanganan secara serius dan intensif untuk tanggul-tanggul yang kritis di sepanjang Kali Citarum khususnya di wilayah Kabupaten Bekasi dan Karawang.
“Bahkan kemarin saya mendapat gambar di Desa Lenggahjaya, Kecamatan Cabangbungin kondisinya sangat memprihatinkan. Kalau ini tidak menjadi atensi, saya akan bicara dengan keras di rapat-rapat mitra kerja dan meminta secara khusus kepada Fraksi PAN untuk diperjuangkan,” tambahnya sebagamana dikutip dari bkskab.go.id.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi menegaskan telah memberikan bantuan untuk penanggulangan ambrolnya tanggul Sungai Citarum di Kampung Tapak Serang RT05/RW03, Desa Lenggahjaya, Kecamatan Cabangbungin.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincon menanggapi kurangnya jumlah bambu yang dibutuhkan menjadi tiang pancang antisipasi ambrolnya titik tanggul tersebut. “Kami sudah membantu 3000 bambu, karung dan 50 kawat bronjong,” ujar Henri.

Bantuan tersebut sengaja diberikan BPBD Kabupaten Bekasi sebagai antisipasi agar tanggul kali Citarum tidak semakin parah. Apalagi akhir tahun ini juga diprediksi Bekasi akan memasuki musim penghujan. “Kami sebenarnya hanya antisipasi saja, tetapi koordinasi ada di dinas teknis,” katanya.

Camat Cabangbungin Asep Buchori menilai kebutuhan bambu untuk menahan ambrolnya tanggul kali Citarum sebanyak 10.000 bambu. “Upaya yang sudah kami lakukan setelah berkoordinasi dengan pihak BPBD Kabupaten Bekasi, kami melakukan pemancangan sebanyak 5.000 bambu di sepanjang tanggul, namun ternyata harus membutuhkan 10.000 bambu lagi, sehingga harus menunggu lagi,” kata Asep saat ditemui di lokasi Tanggul sungai Ciatarum Kritis di Desa Lenggahjaya, belum lama ini.

Pihaknya juga masih menunggu bantuan tanah dari sektor 20 untuk upaya merendam agar tidak jebolnya tanggul sungai Citarum, pasalnya tanggul yang saat ini lebar ketebalannya sekitar 20 centi meter dengan panjang 700 meter memiliki resiko yang berbahaya saat musim penghujan datang dan debit air di sungai Citarum tinggi (hem)

Komentar